Mohon tunggu...
N. Isna Rahmawati
N. Isna Rahmawati Mohon Tunggu... -

Penyuka travelling dan masakan. Lahir, belajar dan menghabiskan hampir seperempat abad usianya di kota Malang. Meski mempunyai latar belakang pendidikan bahasa inggris, namun dunia anak-anak mampu membuatnya berpaling dan ingin mempelajari dunia itu lebih dalam lagi. Insya Allah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adopsi?

9 Februari 2010   16:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini iseng2 baca koran, biasanya sih yang diliat cuma program teli sama kolom cuaca yang ada di halaman belakang. Maklum, saya kan belum mahir berbahasa Belanda ini. Nah, ga tau kenapa kug tangan ini buka koran mulai halaman awal, pas ketemu halaman kedua ada satu ulasan yang menarik mata. Disitu cuma ada gambar pengumuman yang dipasang di salah satu pintu café. Meski ga ngerti2 banget, lebih sedikit saya mengerti kalau itu himbauan yang ditujukan pada awak pers. Tulisannya sih begini:

Mediavrienden, ik begrijp de reden van jullie aanwezigheid en heb ook geen enkel probleem om jullie te woord to staan. ik wil jullie echter wel verzoeken om de privacy van mijn gasten te respecteren en daarom geen filmbeelden in het cafe te maken. Alvast bedankt voor jullie begrip en medewerking. met vriendelijke groet Marco Kroon.

Alkisah meneer Kroon yang punya cafe ini, tersungut amarahnya akibat nawak-nawak media menyantroni café yang ia kelola dan hal itu dianggap mengganggu para costumernya. Para awak media itu ternyata sedang mengikuti perkembangan kasus penjual-belian senjata api dan obat-obatan yang menimpa meneer Kroon.

Entah berita itu benar ato tidak saya sih ga begitu tertarik menelusuri beritanya, yang membuat saya tertarik justru penggunaan bahasa meneer Kroon di akhir pengumumannya “Alvast bedankt voor jullie begrip en medewerking. met vriendelijke groet Marco Kroon”

Lebih kurang kalo diartikan ke bahasa indo jadi seperti ini: Terimakasih atas pengertian dan kerjasamanya. Salam Marco Kroon.

Saya jadi teringat saat pelajaran Bahasa Indonesia bagian surat menyurat. Apalagi bagian surat lamaran kerja, di setiap akhir surat selalu ditandai dengan kalimat: “ Terima kasih atas perhatian dan jawaban Anda” ato kalo ga gitu “Atas perhatian dan waktu Anda saya ucapkan terimakasih”

Saya belum menulusuri lebih lanjut atas ungkapan terimakasih itu pada bahasa yang lain, namun dengan secara kebetulan Belanda pernah di Indonesia selama 350 tahun saya jadi curiga jangan-jangan tidak hanya kosa kata macam “presis”, “onderdil”, “klop”, “beken” yang diadopsi oleh bangsa kita namun juga cara pengungkapan akan sesuatu juga hasil adopsi juga?!?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun