Mohon tunggu...
M Zuhriansah
M Zuhriansah Mohon Tunggu... Guru - Teacher

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Disayang

2 Januari 2024   18:29 Diperbarui: 2 Januari 2024   18:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kamis 05-Januari-2023

Kamu itu kuat bisik hati, meski kadang kamunya hampir kalah dengan keadaan bagaimana tidak setiap detik setiap jam bahkan setiap hari kamu selalu bertengkar dengan pikiranmu, sembari berpikir sambil bertanya-tanya terkadang tuhan tidak adil menetapkan sesuatu tidak pada tempatnya. Dipukul oleh keadaan dikuatkan oleh doa dan  harapan, semoga tuhan tidak salah dalam mengashihi dan menyayangi hambanya.

Hari ini kulihat matahari tumben-tumbenan cerah setelah beberapa hari sebelumnya kulihat seperti bagai orang yang sedang patah sepatah-patahnya putus cinta mungkin misalnya, eh tapi tidak, bagiku yang tepat adalah seperti kehilangan, karena kenapa, karena kehilangan itu sulit untuk dilupakan apalagi kehilangan orang yang kita sayangi, pernah tidak kamu kehilangan orang yang kamu sayang, sepertinya tidak mudah untuk melupakan apalagi move on, aku bersyukur hari ini ternyata selain susah untuk melupakan orang yang kita sayang ternyata menjadi motivasi tersendiri bagiku,mengapa tidak, karena aku sebelum ditinggalkannya banyak  ditinggalkan pesan darinya yang menjadi motivasi bagiku untuk terus bersemangat untuk sukses.

Hari ini tepat 50 hari engkau telah meninggalkanku,meninggalkan kami keluargamu semoga engkau tenang ya disana,kami semua sayang engkau, I love you nek, aku sayang nenek. Aku janji akan berhasil dengan pendidikanku sekarang ini karena itu yang kau inginkan kan dariku, bahkan sebelum engkau pergi engkau pernah berpesan kepadaku sebelum aku melangkahkan kaki dari rumah untuk pergi jauh merantau ke kota mimpi yang kata orang-orang ke Jakarta, "semoga nenek panjang umur ya, supaya bisa liat kau berhasil dengan sekalh kau". Itu yang selalu terngiang-ngiang didalam benakku nek, dan itu juga yang menjadi api semangatku nek untuk bisa lebih dari apa yang nenek pesan kepadaku, tenang di sana ya nek......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun