Kabupaten bulukumba Sulawesi Selatan salah satu destinasi travelling and teaching Komunitas 1000_guru regional Makassar tgl. 28-30 november 2014. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, kali ini komunitas 1000_guru Makassar merekrut volunteer dalam skala nasional. Peserta (Volunteer) travelling and teaching (TNT) yang ke -3 kalinya ini berjumlah 30 Orang, dari kalangan profesional dan mahasiswa. Tema Kegiatan kali ini pula lebih dikemas semenarik mungkin dengan mengunjungi sekolah pedalaman SD Negeri Terpencil 350 Kahaya, Kecamatan Kindang dan Berwisata Bahari serta Budaya di kabupaten Bulukumba.
[caption id="attachment_344092" align="aligncenter" width="583" caption="Komunitas 1000_guru makassar"][/caption]
Para Tim serta Volunteer 1000_guru makassar berangkat dari kota makassar dengan menggunakan Bus bantuan Pemkot Kota Makassar. Butuh waktu kurang lebih 4 Jam untuk sampai di persinggahan pertama tepatnya di Jantung Kota Bulukumba. Setibanya di Kota Bulukumba, Tim serta Volunteer terpaksa harus pindah ke Truck dikarenakan akses yang sangat sulit dan terjal untuk menuju ke spot Teaching Desa Kahaya Kecamatan Kindang.
Desa Kahaya
Desa Kahaya yang berada di kaki gunung Lompobattang merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kab. Sinjai, Gowa dan Maros. Untuk ke Kahaya tidak ada akses kendaraan umum maupun pribadi, berjalan kaki adalah solusi terbaik. Rombongan komunitas 1000_guru makassar tiba pagi hari dan melanjutkan perjalan dengan berjalan kaki selama 2 jam.
[caption id="attachment_344093" align="aligncenter" width="577" caption="Rombongan 1000_guru Makassar saat , melintasi jalan berbatu dan menanjak, 28 November 2014"]
Desa Kahaya terkenal dengan Kopi dan Buah Markisa serta Tembakau yang Khas ditambah sejuknya udara disana. Mayoritas masyarakat disana berprofesi sebagai petani dan tukang kebun. Lelah, Pegal tentunyadikarenakan perjalanan penjang serta menanjak. Tapi semua itu akan terbayarkan oleh pemandangan atau panorama alam Kahaya.
Secara histori, warga yang bermukim desa kahaya, sejak puluhan tahun silam. Dulu, mereka hanyalah pendatang yang dihibahkan lahan dari Karaeng Kindang, penguasa kerajaan setempat. Secara turun temurun dan berkembang sampai sekarang, kurang lebih populasi disana sekitar 200 KK. Menurut informasi dari kepala desa setempat, Bapak Rahman desa ini hampir tiap tahun desa ini terkena bencana alam puting beliung dan dikarenakan akses yang sulit desa ini berjuang sendiri menghadapi bencana alam tersebut.
Dari sisi Pendidikan dan Kesehatan desa ini masih sangat butuh perhatian, Tenaga Kesehatan dan Pendidikan yang masih berstatus honorer, fasilitas yang minim masih tertinggal, bahkan menurut informasi dari kepala Sekolah SD. Negeri Terpencil 350 Kahaya Ibu Andi Asri, siswa dikahaya kalau sudah pintar membaca akan diberhentikan sekolah oleh orang tua mereka dan ikut bertani atau berkebun bersama orang tua mereka.
[caption id="attachment_344094" align="aligncenter" width="587" caption=" (Rombongan 1000_guru Makassar di rumah kepala desa Kahaya, 28 November 2014)"]
Teaching di SD Negeri Terpencil 350 Kahaya
Setiba dirumah kepala desa kahaya, rombongan 1000_guru Makassar disuguhi kopi dan markisa khas kahaya sembari beristirahat sejenak menghilangkan rasa lelah sebelum menjadi guru sehari di SD. Negeri Terpencil 350 Kahaya. Sambutan Bapak Rahman kepala desa kahaya membuat suasana menjadi semakin hangat. Saat itu, kami ditemani juga oleh aktivis human development lokal bulukumba Kak Ai’ dan Kak fery, Warga Negara Asing dari Pakistan bernama Mehdi serta salah seorang guru sukarelawan Sokola Rimba Kajang, Mas Agung. Perbincangan tentang pemerataan pendidikan, pemberdayaan masyarakat, solusi serta gagasan-gagasan cerdas banyak lahir disana.
Tepat pukul 09.00 WITA sesuai rundown kegiatan Traveling and Teaching 1000_guru Makassar, Rombongan menuju ke sekolah dasar yang tak jauh dari rumah kepala desa. Dengan semangat bagaikan seribu orang guru, 26 orang volunteer menuju kelas masing-masing berbekal bantuan seragam, tas, serta ATK yang siap dibagikan untuk 111 siswa disana.
Sebelum kelas dimulai, Tim pelaksana mengadakan senam bersama siswa, peserta (volunteer), serta guru-guru lokal disana, tawa serta semangat mereka tergambarkan jelas saat itu, walaupun desa mereka boleh dikatakan tertinggal tetapi semangat untuk menimbah ilmu sangat antusias.
[caption id="attachment_344095" align="aligncenter" width="586" caption="(suasana senam bersama siswa SD Negeri Terpencil 350 Kahaya)"]
Proses mengajar sengaja dikemas berbeda oleh komunitas 1000_guru Makassar, bukan seperti pengajaran Formal yang sering didapatkan di sekolah, Tim 1000_guru Makassar merancang konsep pengajaran Fun Teaching, bermain sambil belajar serta menginspirasi siswa siswi disana. Proses mengajar pun berlangsung selama 2 jam, materi yang diberikan pengenalan angka dan huruf, belajar membaca, cara mengukur tinggi dan berat badan, mengenal part of body dalam pengajaran bahasa inggris, nama-nama pulau yang ada di Indonesia, pengetahuan tentang presiden-presiden Indonesia, pengenalan rambu-rambu lalu lintas, Makna Pancasila dan yang terpenting memberi pengetahuan luas tentang cita-cita serta memberi motivasi siswa dan orang tua disana untuk terus bersekolah dan menyekolahkan anak-anak mereka.
[caption id="attachment_344096" align="aligncenter" width="436" caption="( Proses pengajaran, pengenalan tentang rambu-rambu lalu lintas)"]
[caption id="attachment_344097" align="aligncenter" width="486" caption="(Proses pengajaran, Belajar membaca)"]
[caption id="attachment_344098" align="aligncenter" width="470" caption="( Proses Pengajaran, Mengukur Berat dan Tinggi Badan)"]
Setelah proses mengajar, Tim, Peserta (Volunteer) Travelling and Teaching 1000_guru Makassar membagi seragam sekolah, ATK, Tas Sekolah untuk 111 siswa SD Negeri Terpencil 350 Kahaya. Hal ini diharapakan agar memotivasi siswa untuk terus bersekolah dan menggapai cita-cita mereka.
[caption id="attachment_344099" align="aligncenter" width="414" caption="Pembagian Donasi berupa Seragam, Tas dan Alat Tulis"]
Travelling Bahari dan Budaya Bulukumba
Setelah menyelesaikan proses teaching rombongan 1000_guru Makassar meninggalkan desa kahaya dan melanjutkan perjalanan menuju destinasi travelling selanjutnya Pantai Bara. Bulukumba tidak hanya terkenal dengan Pantai Tanjung Bira saja, ada juga spot travelling yang saya rasa sangat recommended untuk disambangi, Pantai Bara. Pantai Bara tak jauh dari pantai Bira, hamparan pasir putih dan tentunya suasana yang lebih nyaman menurut saya menjadikan tempat ini sangat indah. Pantai Bara indentik dengan pohon-pohon kelapa yang miring menjurus ke laut.
[caption id="attachment_344100" align="aligncenter" width="587" caption="(Suasana Outing Games di Pantai Bara)"]
Travelling bersama 1000_guru Makassar yang mengambil tema It’s not just Travelling membuat Trip kali ini berbeda, Outing Games yang unik semakin mempererat peserta traveling and teaching yang sebelumnya tidak saling kenal sama sekali. Di malam hari tim membuat kegiatan Sharing Session untuk saling mengenal lebih jauh kali tim dan peserta TNT 1000_ guru Makassar.
[caption id="attachment_344101" align="aligncenter" width="455" caption="(Foto bersama setelah Outing Games di Pantai Bara)"]
Semalam rombongan menghabiskan waktu di Pantai Bara, setelah makan siang saat itu rombongan siap-siap untuk meninggalkan Pantai Bara dan menuju lokasi Travelling selanjutnya Pembuatan Kapal Phinisi. Kapal Phinisi termasuk kapal legendaries yang lahir dari tanah Butta Panritta Lopi ini, proses pembuatannya memakan waktu se-tahun lebih dan menelan biaya sampai ratusan juta bahkan ada sampai milyaran rupiah. Tak butuh waktu lama, rombongan tak menghabiskan banyak waktu di pembuatan kapal phinisi karena akan melanjutkan perjalanan menuju tempat Wisata Budaya, Kajang.