Jakarta - Pengurus Pusat Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PP-APRI) sukses menggelar Launching Program Kajian Kitab Kuning bagi Penghulu pada hari Selasa (07/11/23).
Program yang dikemas dalam acara Seminar Nasional bertajuk Pernikahan Beda Agama & Moderasi Beragama dalam Perspektif Kitab Kuning ini diresmikan langsung oleh Direktur Bina KUA & Keluarga Sakinah, Bapak H. Zainal Mustamin, M.A. dihadiri oleh Ketua Umum APRI dan jajaran pengurus di gedung Bimas Islam Kementerian Agama RI diikuti oleh lebih dari 1800 peserta secara virtual melalui zoom dan siaran youtube APRI Pusat.
Mengangkat isu pernikahan beda agama yang belakangan ramai dibahas, PP-APRI melalui Biro Kajian Hukum Islam & Karya Ilmiah menghadirkan Narasumber seorang pakar di bidang hukum Islam yang sudah masyhur di dunia akademik, Prof. Dr. KH. M. Amin Suma (Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dimoderatori oleh Riswanto, S.H.I. dan H. Syarif Hidayat, S.Ag. sebagai pembawa acara.
H. Saiful Millah, selaku Ketua Panitia menerangkan bahwa isu pernikahan beda agama (PBA) memang terkesan sudah final pasca terbitnya Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 2 tahun 2023 yang menerangkan secara eksplisit penolakan atas praktik PBA di tanah air, namun Penghulu tetap harus mengetahui dan memahami filosofi pelarangan langsung dari Narasumber yang juga berperan sebagai saksi ahli di Mahkamah Konstitusi kala uji materil terhadap pelarangan nikah beda agama.
Ka. Biro Kajian Hukum Islam & Karya Ilmiah PP-APRI, Hayyun Nur menjelaskan bahwa launching ini menandai diawalinya langkah strategis bersama dengan program lain yang berkorelasi langsung dengan peningkatan kompetensi keilmuan dan kecakapan literasi setiap Penghulu.
“Kami telah menyiapkan 12 topik yang berkaitan dengan isu-isu kontemporer terkait hukum perkawinan dan keluarga yang akan dikaji secara intensif selama 12 kali pertemuan sejak dari bulan Januari hingga Desember 2024.” ujarnya.
Hayyun berharap Penghulu se-Indonesia yang menjadi target utama akan terus diperkaya oleh basis intelektual dan argumen ilmiah akademik yang notabene berakar dari mata air pemikiran Islam yang orisinil lagi otentik.
Sebagaimana nomenklatur program, khazanah intelektual klasik yang biasa disebut kitab kuning akan menjadi dasar rujukan dalam setiap kajian.
Ketua Umum APRI, H. Madari, S.Ag. menekankan kepada seluruh pengurus APRI dan Penghulu di seluruh Indonesia agar berperan aktif dalam setiap kegiatan dan program kerja, khususnya terkait peningkatan kapasitas dan kompetensi Penghulu sebagai bekal dalam menjalankan pelaksanaan tugas di masyarakat.
“PP-APRI tengah menyiapkan rangkaian program lain yang berkesinambungan untuk para anggota seperti rencana penerbitan Jurnal Penghulu, sosialisasi pengembangan Sistem Informasi Penghulu (SIP), KTA, Pustaka Penghulu, pendataan serta orientasi Penghulu angkatan baru hingga pembentukan berbagai komunitas yang akan diawali dengan pembentukan Komunitas Penulis APRI.” tutup Madari