Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Budaya Karinding yang Mulai Menghilang di Kalangan Remaja Sunda

14 April 2019   19:25 Diperbarui: 14 April 2019   19:33 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Garut - Karinding? mungkin untuk orang - orang luar sunda karinding terdengar asing, tetapi untuk orang sunda karinding sudah menjadi warisan nenek moyang terdahulu. Siang itu saya menemui pak Ujang, pembuat alat musik karinding yang berasal dari daerah Cilawu, Kabupaten Garut.

Karinding adalah musik tiup tradisional sunda, pengrajin karinding sendiri banyak ditemukan di daerah Garut, Tasikmalaya. Karena masyarakat nya yang kokoh dalam mempertahankan budaya leluhur sunda. Karinding sendiri terbuat dari bambu, untuk bahan pembuat karinding haruslah bambu yang sudah berusia tua. 

Menurut pak Ujang asal mula karinding ini pada mulanya hanya untuk mengusir hama dan digunakan sebagai sarana hiburan para pengembala kerbau atau kambing di kampung-kampung. Selain itu Karinding awalnya dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari sebagai media komunikasi masyarakat tradisional.

 Namun pada akhirnya karinding menjadi ciri khas budaya adat sunda. Nada dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu : tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring iringan. Suara yang dihasilkan karinding juga ada berbagai macam berbagai macam, diantaranya suara goong, kendang, saron bonang atau bass dan lain lain. 

Cara memainkan karinding sendiri dengan cara disimpan dibibir dan ditepuk terus pemukulnya agar menghasilkan resonansi suara, pemain karinding pun harus mampu mengalirkan udara dari hembusan nafas.

Tetapi, di jaman modernisasi ini budaya karinding sendiri mulai memudar di kalangan remaja sunda. Generasi muda sunda yang kebanyakan tidak menaruh minat untuk mengembangkan kesenian musik ini. "Jaman sekarang sudah jarang anak muda yang cinta akan budaya sunda karena anak muda sekarang sudah mulai mengenal budaya barat" ujar pak Ujang. Sabtu, (13/04/2019).

Pak Ujang menyayangkan budaya sunda yang seharusnya bisa diturunkan turun temurun ke generasi selanjutnya miris melihat ketika anak-anak muda sunda yang termakan oleh budaya barat. Ada salah satu band yang bernama "Karinding Attack", salah satu band yang kini menjadi kiblat dalam membudidayakan budaya sunda. 

Pak Ujang banyak berharap kepada anak-anak muda sunda untuk berusaha melestarikan kesenian musik tradisional Karinding sendiri, karena karinding sendiri juga merupakan budaya adat sunda yang dari sejak dulu turun temurun dalam budaya masyarakat sunda. 

Karena menurut pak Ujang sendiri banyak manfaat yang bisa didapatkan dalam musik karinding itu sendiri, salah satunya yaitu bisa menjaga silaturahmi diantara masyarakat sunda yang lain, rasa sosial yang tinggi dan dalam nilai agama juga suara yang dihasilkan karinding dapat menarik hati seseorang dengan Tuhan yang Maha Kuasa.

(Muhammad Zidane Asshidiq, Dasar Jurnalistik Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun