Demokrasi bukan sesuatu yang baru di telinga kita. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi dalam pemerintahannya. Bahkan kemarin pada saat KTT G20 di Bali, presiden Joko Widodo menyampaikan perihal demokrasi yang ada di Indonesia dihadapan para pemimpin negara-negara dunia yang hadir pada saat itu.
Demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Seperti halnya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang menerapkan sistem demokrasi. Contohnya pada saat pemilu. Dalam pelaksanaan pemilu, pemerintah melibatkan warga negaranya dalam memilih pemimpinnya. Hal itu menunjukkan bentuk partisipasi politik rakyat di Indonesia.
Akan tetapi, demokrasi di Indonesia mulai memudar seiring berjalannya waktu. Warga Negara Indonesia banyak yang mempertanyakan dimana letaknya demokrasi di Indonesia. Saat ini banyak sekali kasus-kasus yang tidak mencerminkan demokrasi. Para tikus-tikus  politik hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan nasib masyarakat Indonesia.
Apa yang dilakukan para oknum-oknum pemerintah sangatlah melanggar nilai demokrasi yang ada di Indonesia. Contoh kasusnya yaitu pada pelaksanaan pilkada terdapat istilah Money Politic atau Politik Uang. Politik Uang ini biasanya digunakan oleh bakal calon dengan memanfaatkan keadaan ekonomi masyarakat setempat. Biasanya bakal calon mendatangi kawasan yang keadaan ekonominya sulit untuk membagikan sembako atau uang kepada masyarakat disana untuk menarik simpati dari masyarakat setempat. Kawasan dengan keadaan ekonomi yang sulit biasanya tingkat pendidikannya rendah, sehingga mereka dapat diperalat dengan mudah.
Selain Money Politic, banyak dari bakal calon dari suatu pemilihan ketua daerah juga menerapkan cara lain dalam mencari pemilihnya, seperti mengintimidasi masyarakat. Cara ini digunakan dengan unsur pemaksaan dalam bentuk ancaman kepada beberapa warga untuk memilih bakal calon tersebut dalam pemilihan tersebut.
Masyarakat Indonesia masih sangat rendah kualitas demokrasinya. Banyak dari warga Indonesia masih ikut-ikutan dalam memilih pemimpinnya. Hal ini sangat dipertanyakan nilai demokrasi masyarakat Indonesia.
Salah satu yang menjadi masalah serius dalam demokrasi yaitu melemahnya partai politik di Indonesia. Partai  politik di Indonesia dinilai kurang selektif dalam merekrut anggotanya. Parpol di Indonesia terlihat tidak serius dan asal-asalan dalam perekrutan anggotanya. Kualitas anggota parpol tidak sejalan dengan kuantitasnya. Partai politik di Indonesia diperlukan penataan ulang baik luar maupun dalam. Partai harus berjalan sebagaimana mestinya sehingga fungsi partai tersebut berjalan lebih demokratis.
Bagaimanapun juga kita sebagai warga negara Indonesia harus tetap menegakkan nilai demokrasi yang ada di Indonesia. Mulailah meneladani nilai demokrasi dari hal-hal kecil di sekitar kita. Menghargai satu sama lain juga sudah termasuk demokrasi loh. Hargailah dosen yang sedang menjalankan kewajibannya di kelas. Hargailah keberadaan teman yang selalu ada buat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H