Pada Abad ke 20, penulis terkenal Salman Rushdi lewat Karyanya ke-4 yang berjudul "The Satanic Verses", kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya, "Ayat-Ayat Setan", dia seorang warga kebangsaan Inggris yang membuat heboh umat islam seluruh dunia, isi dari buku ini sangat menyinggung hati ummat islam waktu itu, tapi saya tidak akan mengajak membahas isi buku ini tentunya.
Pemimpin muslim Iran Ayatullah Komeini lewat siaran radio, mengumumkan fatwa hukuman mati kepada penulis Salman Rushdie pada tahun 1989, yang jadi perhatian, ketika ummat islam mempunyai musuh yang sama, kita sebagai muslim kompak bersatu untuk melawan ketika ada yang menghina Agama islam, sekat-sekat pembatas yang selama ini menghalangi ummat islam menjadi hilang. dari aliran suni ataupun syiah sama-sama mengutuk atas tindakan Salman Rushdie.
Jika kita berfikir sederhana, ada peran setan disini yang menggerakkan Salman Rusdhie untuk membuat karya itu, sehingga membuat ummat islam marah dan kompak bersatu. tanpa kita sadari biasanya setan adalah mahluk yang dikutuk oleh Allah yang kita anggap sebagai peran antagonis ini, dia berperan menyatukan ummat islam.
Dunia ini diciptakan Allah SWT ada yang namanya hukum sebab dan akibat atau dalam bahasa akademis disebut hukum kausalitas, tentu Allah menciptakan segala sesuatu ini ada maksud dan tujuanya, baik itu yang dirahasiakan pada manusia ataupun yang tidak. Sesuai konsensus perjanjian Allah dengan Iblis, di dunia ini setan selalu berperan sebagai tokoh antagonis yang jahat dan selalu disalahkan dalam setiap tindakan manusia, Orang mabuk, orang berjudi, orang membunuh disebabkan godaan setan, manusia malas beribadah juga setan yang disalahkan dan menjadi kambing hitam. Jika seandainya setan itu dapat pahala pasti dapat pahala yamg banyak.
Nabi Sulaiman dikisahkan pernah memohon kepada Allah untuk menangkap iblis dan memenjarakanya, " Ya Allah engkau telah menundukkan padaku manusia, jin, binatang buas, burung-burung dan para malaikat. Ya Allah, aku ingin menangkap dan memenjarakan Iblis, merantai, serta mengikatnya, sehingga manusia tidak berbuat dosa dan maksiat". Singkat cerita Allah pun akhirnya mengabulakn permintaanya tersebut.
Pada suatu pagi Nabi Sulaiman mengutus pekerjanya untuk pergi menjual tas-tas hasil buatanya ke pasar, namun keadaan pasar tutup semua dan tidak ada yang berjualan. Lalu mereka memberitahukan hal tersebut kepada Nabi Sulaiman. Hari berikutnya, Anak buah Nabi Sulaiman kembali lagi menuju pasar untuk menjual tas-tas tersebut, ternyata kembali mereka dapati keadaan pasar masih sepi seperti kemarin, sampai hari-hari berikutnya.
Orang-orang yang biasanya berjualan di pasar, mereka berbondong-bodong menuju kuburan untuk mengingat kematian, menangis dan meratap, mereka sibuk mempersiapkan bekal menuju akhirat tanpa memperdulikan keindahan dan kemewahan duniawi. Nabi Sulaiman Heran dengan sikap masyarakat yang seperti itu Lalu Nabi Sulaiman bertanya kepada Allah, "Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa orang-orang tidak bekerja mencari nafkah?.
Allah Mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, " Wahai sulaiman, engkau telah menangkap para iblis sehingga akibatnya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankah sebelumnya telah aku katakan menangkap iblis tidak mendatangkan kebaikan. Setelah mendapat jawaban seperti itu, akhirnya iblis dibebaskan kembali.
Keesokan harinya, Orang-orang yang sebelumnya pada ke kuburan kembali beraktifitas seperti semula, kembali berjualan ke pasar, mereka ramai-ramai membuka kiosnya masing-masing. Orang-orang kembali giat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhanya.
Dari cerita ini dapat kita ambil pelajaran, kita sebagai manusia yang pengetahuanya terbatas ini, tidak boleh berperasangka buruk kepada ciptaan Allah meskipun kita anggap jahat, dan menimbulkan masalah, sebab hanya Allah yang paling tau atas apa yang diciptakan.