Mohon tunggu...
M Zenal Abidin
M Zenal Abidin Mohon Tunggu... Freelancer - manusia yang masih banyak belajar

mahasiswa S1 Ilmu Peternakan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemuda Peduli Ketahanan Pangan Indonesia

28 Oktober 2018   17:41 Diperbarui: 28 Oktober 2018   18:03 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejarah telah menunjukkan bahwa pemuda senantiasa memegang peranan penting dalam proses perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda memiliki semangat tinggi untuk mengetahui hal-hal yang baru. Pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di negara tersebut.

Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda dalam konteks masa yang akan datang senantiasa diidentikkan dengan predikat pemegang tahta, pemimpin masa depan. Hal ini tentunya merupakan sebuah keniscayaan, klise, dan bukan mitos, yang akan diperdebatkan. Namun, fokus pada bagaiamana agar kepemimpinan pemuda dapat lebih berdampak dalam proses mengangkat bangsa ini dari keterpurukan menjadi sejahtera bermartabat khusunya dalam ketahanan pangan bangsa.

Ketahanan pangan adalah suatu hal yang strategis bagi suatu Negara, karena pangan adalah ruhnya kehidupan bagi manusia. Bahkan sebuah deklasrasi hak pangan sendiri telah diundang undangkan sebagai hak asazi manusia dalam Declaration of Human Right. 

Undang undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan menyebutkan bahwa pangan adalah sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Berdasarkan Undang Undang Pangan nomor 18 tahun 2012 juga menjelaskan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi Negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. 

Konsep ketahanan pangan dapat diterapkan untuk menyatakan situasi pangan pada berbagai tingkatan yaitu tingkat global, nasional, regional, dan tingkat rumah tangga serta individu yang merupakan suatu rangkaian system hirarkis. Hal ini menunjukkan bahwa konsep ketahanan pangan sangat luas dan beragam serta merupakan permasalahan yang kompleks. Namun demikian dari luas dan beragamnya konsep ketahanan pangan tersebut intinya bertujuan untuk mewujudkan terjaminnya ketersediaan pangan bagi umat manusia.

Menghadapi bonus demografi ini perlu dilakukan sebuah gerakan KP3 (komunitas  Pemuda Peduli Pertanian) yang berperan dalam menjaga keamanan pangan dan mampu menciptakan sistem atau konsep-konsep baru dalam dunia pertanian, ataupun teknologi baru sehingga mampu memaksimalkan produktivitas meskipun dengan lahan yang seminimum mungkin dan juga memanfaatkan potensi tanaman pertanian di tiap-tiap wilayah pertanian di Indonesia.Gerakna KP3 bisa membawa perubahan pertanian Indonesia menjadi lebih baik. 

Pemuda sebagai aset bonus demografi Indonesia yang akan menjadi estafet perjuangan pergerakan para tetua kita harus mempunyai jiwa dan semangat inovasi tinggi, memiliki kecerdasan, keberanian, dan integritas dalam mengelola negara ini, khusunya mengelola lahan pertanian supaya menghasilkan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau. Sehingga diharapkan pertanian Indonesia yang kokoh di masa depan, lalu mampu memenuhi kedaulatan pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun