Mohon tunggu...
Muhammad Zainul Arifin
Muhammad Zainul Arifin Mohon Tunggu... lainnya -

Dosen Unirow Tuban

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyambut 2 Tahun Dahlan Iskan Menjadi Menneg BUMN

16 Oktober 2013   18:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:27 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

19 Oktober 2011, Dahlan Iskan dilantik menjadi Menteri BUMN. Beberapa hari lagi akan tepat 2 tahun lulusan pesantren ini memegang amanah jabatan mengurusi 141 BUMN dengan 400 lebih anak dan cucu perusahaan. Dari 141 satu BUMN itu, di tahun 2011, 23 diantaranya dalam kondisi ‘dhuafa’ dengan total kerugian mencapai 3,2 triliun. Selama beberapa hari ke depan admin akan merangkum visi, prestasi apa saja yang sudah tercapai, juga masalah BUMN yang belum terselesaikan dalam 2 tahun ini. Kita mulai dari perwujudan visi pertama BUMN di bawah Dahlan Iskan. BUMN harus menjadi alat pendukung ketahanan Nasional, termasuk di dalamnya ketahanan pangan. 1. Kebangkitan Industri Persenjataan Dalam Negeri. BUMN mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk pengadaan perlatan militer dan sistem persenjataan dengan produksi dalam negeri. Kebijakan pemerintah didukung dengan restrukturisasi BUMN strategis. PT. DI, PT. PAL, PT. Pindad, PT. Dahana dll disiapkan untuk memenuhi permintaan TNI. Hasilnya kinerja keuangan BUMN-BUMN itu terus membaik. PT. DI mencatat rekor pesanan pesawat terbesar sepanjang sejarah. Kalau tahun 2011 hanya mendapat pesanan senilai 2 triliun, pada tahun 2012 melonjak menjadi Rp7,79 triliun dengan nilai penjualan Rp2,69 triliun. Dahlan juga berhasil mengikat komitmen Islamic Development Bank untuk memberikan kredit ekspor untuk PT DI senilai senilai Rp 30 triliun atau setara US$ 3,3 miliar selama 3 tahun. Kredit ini akan mempermudah pembeli untuk merancang skema pembelian pesawat buatan PT DI. PT. PAL yang tahun 2011 rugi 1,32 triliun rupiah mulai bangkit dan berhasil menekan kerugian menjadi ‘hanya’ Rp. 262 miliar. PT Dahana, BUMN penghasil bahan peledak yang pernah kolaps, berhasil membuat pabrik baru yang merupakan pabrik peledak terbesar di Asean. Manufaktur yang diberi nama Energetic Material Center (EMC) di Subang, Jabar itu mulai berproduksi 2012 kemaren. Bom pintar berteknologi fuse untuk jet tempur shukoi pun sudah bisa diproduksi. Bahkan tahun 2014 PT Dahana berekspansi ke Australia dengan membangun pabrik di sana. http://sorot.news.viva.co.id/news/read/349764-dicari--senjata--made-in-ri- 2. Membentuk BUMN baru, Airnav Indonesia. ATC (air traffic controller) Indonesia menjadi sorotan dunia akibat kecelakan Shukoi. Pembenahan langsung dilakukan BUMN. ATC yang sebelumnya dibawah manajemn Angkasa Pura berubah menjadi operator tunggal penerbangan dan menjadi BUMN baru bernama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) yang disingkat Airnav Indonesia. Visi besar Dahlan Iskan dengan membentuk Airnav, selain agar navigasi udara lebih pprofesional, juga agar Indonesia berdaulat penuh pada pengaturan wilayah udaranya. Pengelolaan navigasi udara di wilayah Flight Information Region (FIR) Batam yang masih dikelola Singapura, bakal diambil alih. Airnav Indonesia diresmikan 16 Januari 2013. Kelahirannya adalah sebuah tonggak bersejarah dalam penerbangan nasional. http://www.merdeka.com/uang/bisa-apa-perum-navigasi-bikinan-dahlan.html 3. Pembenahan Tata Niaga Pupuk Dahlan Iskan mendayagunakan seluruh kekuatan BUMN yang berhubungan dengan pangan untuk all out melawan ketergantungan bangsa ini akan impor pangan yang semakin membesar. Pabrik pupuk yang selama ini rebutan pasar disinergikan. 18 April 2012, BUMN pupuk melakukan transformasi strategi dengan mengganti nama dan logo menjadi PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Kalau dulunya sikut-sikutan memperebutkan wilayah penjualan, sekarang pabrik-pabrik pupuk bersinergi memenuhi kebutuhan petani dengan menerapkan rayonisasi pupuk. http://www.pusri.co.id/50publikasi01.php?tipeid=DD&pubid=pub20120412 4. Penguatan Bulog Peran penting Bulog sebagai lembaga pengawal ketahanan pangan nasional dikuatkan oleh kementerian BUMN. Manajemen dirombak untuk mengurangi korupsi. Strategi pasar Bulog pun semakin agresif dengan sistem jemput bola. “pasukan semut” Bulog yang merayap ke desa-desa dan ke sawah-sawah di seluruh Indonesia. Hasilnya Bulog mencatat rekor pengadaan beras nasional. Kalau tahun sebelumnya jumlah pengadaan beras berkisar 2 juta ton, Tahun 2012 meningkat 30 sampai 40% beras menjadi 3,67 juta ton beras dan stok akhir sebanyak 2,23 juta ton. Tahun 2012 impor beras berhasil ditekan. http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1955486/dahlan-tidak-sangka-bulog-mampu-cetak-sejarah#.Ul5IbGQpa50 5. Food Estate Ketapang Mengejar swasembada beras, Konsorsium BUMN membuka lahan sawan baru di Kabupaten Ketapang, Kalbar. Ketapang dipilih karena mempunyai potensi lahan pertanian seluas 730 ribu hektar yang selama ini sebagian besar cuma lahan tidur. Targetnya ada 100.000 hektar sawah baru untuk melawan alih fungsi lahan pertanian di daerah lain. Di Food Estate Ketapang inilah tekad untuk beralih dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern ditanam. Ketapang dalam waktu sekejap menjadi laboratorium pertanian terbesar. Di sinilah pupuk baru, benih baru, teknologi dan alat-alat pertanian baru diujicoba. Panen pedana sudah dilakukan pada awal April 2013. Dengan cara bertanam memanfaatkan teknologi modern itu. Produktifitas sawah yang biasanya hanya 2,5-3 ton/hektar meningkat menjadi 5 ton/hektar. Petani yang biasanya hanya panen sekali setahun bisa panen 3 kali dalam setahun. Proyek sejenis akan diterapkan di daerah lain. http://www.setkab.go.id/pro-rakyat-8709-food-estate-ketapang-mendukung-surplus-10-juta-ton-beras.html 6. Industrialisasi Sorgum Indonesia mengimpor 7 juta ton tepung terigu per tahun untuk pembuatan roti dan mi instan. Kebergantungan pada impor gandum, selain mematikan sektor pertanian, menguras devisa hingga 2,5 miliar dollar AS per tahun. Dahlan menginstruksikan penanaman15 ribu hektare (ha) tananam sorgum pada BUMN-BUMN perkebunan. Targetnya indonesia bisa memproduksi sorgum dua juta ton dalam setahun, sehingga bisa mengurangi 30 persen impor. Ujicoba penanamana sorgum dilakukan di lahan marginal seluas 7.5 hektar PTPN XII, Banyuwangi. Panen perdana sukses dilakukan pada November 2012. Budidaya sorgum juga dimanfaatkan BUMN untuk membantu pengentasan kemiskinan di Atambua NTT. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/105489 http://id.berita.yahoo.com/dahlan-bogasari-siap-beli-tepung-sorgum-atambua-063122329.html 7. Membranisasi Garam Negara 70% wilayahnya berupa lautan ini ini ternyata harus mengimpor 2,7 juta ton garam/tahun. Produksi garam secara tradisional menjadi penyebabnya. BUMN PT Garam kemudain menjadi pioner penggunaan geomembran untuk melapisi ladang garamnya. Hasilnya produksi garam meningkat dari 70 ton/ha menjadi 130 ton/ha. Kualitas garam yang dihasilkan pun 100% kelas satu karena tidak bercampur dengan tanah. Keberhasilan ujicoba ini akan diterapkan di ladang milih petani rakyat. Juni 2013 BUMN mengucurkan kredit pembelian geomembran untuk 1000 petani termiskin. http://beritajatim.com/ekonomi/178625/bumn_akan_pinjami_petani_garam_modal.html#.Ul5Y-mQpa50Tapi rupanya kredit tahap awal untuk 1000 petani itu dirasa kurang. Petani pemilik lahan yang tidak termasuk 1000 petani miskin pun menuntut diberi fasilitas yang sama. Memang jumlah petani garam di Madura diperkirakan lebih dari 5000 orang. Semoga BUMN segera menambah jumlah kreditnya. 8. Revolusi Oranye Serbuan buah impor harus di lawan. Potensi ekspor buah tropis juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ide revolusi oranye dari IPB ditangkap Dahlan Iskan dengan menginstruksikan PTPN untuk menanam buah tropis. Buah-buahan seperti pisang, durian, manggis, pepaya dll akan ditanam besar-besaran di seluruh indoensia. Juni 2013, PTPN VIII sudah mulai menanam 1.200 ha perkebunan buah tropis. Panen perdananya berupa Pisang Barangan di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat yang akan menghasilkan 700 ton hingga akhir tahun ini. "Saatnya kita menjadi eksportir buah, bukan cuma importir buah" Kata Dahlan. http://www.antaranews.com/berita/344418/ipb-kementerian-bumn-luncurkan-revolusi-orange 9. Melawan Impor Sapi Kasus impor sapi ini tidak perlu diceritakan kembali. Yang jelas, Indonesia masih harus mengimpor sapi 350.000 ekor/tahun. Itupun harus dibayar mahal mencapai 120 ribu/kilogram daging. Mengatasi impor sapi ini, Dahlan Iskan berinisiatif memanfaatkan BUMN peternakan yang selama ini nyaris tak terdengar: PT Berdikari yang ‘terjerumus’ ke bisnis asuransi dan mebel. Peternakan sapi milih BUMN di padang savanah Kabaru diserahkan pengelolanya ke Berdikari. PT. Berdikari melalui anak perusahaannya juga membuat peternakan sapi terintegrasi di Sidrap Sulawesi. PTPN-pun dipaksa mengembangkan Sapi Sawit sebagai alternatif pakan murah. Budidaya Sorgum dimanfaatkan juga sebagai penyedia pakan murah melalui inovasi permen sorgum. Tapi hasilnya tidak sesuai yang diharapkan karena keterbatasan sapi bakalan. Pakan sudah tersedia, tapi sapi anakan yang mau digemukkan susah dicari. Dahlan lalu melontarkan ide kontroversial dengan pembelian saham peternakan di Australia. Rencananya sapi bakalan akan diproduksi disana, lalu digemukkan di Indonesia. Alasannya produksi anakan sapi di Australia lima kali lebih murah ketimbang di Indonesia. Sedangkan biaya penggemukan sapi di Indonesia lebih murah tiga kali lipat dibanding di Australia. Dua BUMN yaitu RNI dan Pupuk Indonesia sedang bernegosiasi mewujudkan ide ini. http://ekbis.sindonews.com/read/2013/09/11/34/781753/kembangkan-sapi-bumn-bertekad-beli-lahan-di-australia 10. Membangkitkan BUMN Perikanan. Sempat berhenti beroperasi 7 tahun lalu. PT.Perikanan Indonesia dibangkitkan lagi melalui restrukturisasi tanpa menggunakan modal negara oleh Dahlan Iskan. Hasilnya sampai akhir tahun 2013 laba diperkirakan bisa menembus Rp2,7 miliar, naik dari laba tahun 2012 sebesar Rp1,6 miliar. Kontribusi pendapatan masih dari bisnis penangkapan dan pengolahan ikan. 26 September 2013, Dahlan meresmikan pabrik pengolahan ikan modern milik Prinus di Sorong, Papua. Ditargetkan mulai tahun depan Prinus bisa melakukan ekspor ikan olahan. http://id.berita.yahoo.com/dahlan-bangkitkan-bumn-perikanan-yang-hampir-terkubur-052343794--finance.html http://finance.detik.com/read/2013/09/27/124650/2371228/1036/bangun-papua-dahlan-resmikan-pabrik-pengolahan-ikan-modern-bumn-di-sorong Masih banyak program ketahanan pangan berskala lebih kecil yang di dukung BUMN. Seperti budidaya singkong gajah di Wonogiri, budidaya Porang di Blora, pembangunan pabrik sagu di Distrik Kais, Papua dan lain-lain. Semua proyek ini sedang berjalan dan masih banyak kekurangan disana sini. Setidaknya langkah pertama sudah diayunkan. Kerja, kerja,  kerja. Demi Indonesia Editing dari Sumber : Facebook Catatan Dahlan Iskan Mari bergabung menjadi DahlanIs, ReDI, TrenDI untuk Indonesia maju menjadi negara terbesar nomer 9 ikuti kami di  Twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun