Dalam Bahasa Duri Katak besar jenis ini disebut dengan Todan. Todan dalam bahasa latin disebut dengan Limnonectes grunniens. Todan adalah salah satu spesies katak dalam family Dicroglossidae. Todan tersebar di tiga pulau besar di Indonesia yakni Sulawesi, Maluku dan Papua. Todan hidup di pinggiran-pinggiran sungai hutan primer, atau kebun-kebun warga yang berdekatan dengan sumber air. Katak ini lebih banyak beraktivitas di malam hari, dulunya todan dapat dengan mudah ditemukan oleh warga namun memasuki awal tahun 2000-an populasi todan mulai menurun. Menurunnya beberapa informasi masyarakat populasi Todan di Kabupaten Enrekang bukan saja karena ditangkap untuk kebutuhan konsumsi, namun adanya perubahan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian yang mengubah habitat hidup todan.Â
Maka, dari itu untuk menjaga populasi todan sebagai binatang endemik Kabupaten Enrekang, masyarakat di Desa Wisata Kadingeh sejak tahun 2021 mulai menangkarkan katak jenis ini. Hingga kini telah ada 20-an ekor Todan yang ditangkar di Desa Kadingeh, tujuan penangkaran Todan ini tidak lain untuk menjaga kelestarian todan di alam dan sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin mempelajari siklus hidup katak besar ini. Katak jenis ini biasa dikonsumsi oleh orang Duri yang ditinggal di Kecamatan Baraka dan Buntu Batu sebagai cemilan atau teman minum tuak. Katak ini dapat diolah dengan cara di bakar atau digoreng, karena ukuran tubuhnya yang cukup besar, katak ini memiliki banyak daging.
Todan jika dibudidayakan dengan baik maka dapat menjadi salah satu komoditi ekspor yang menjanjikan bagi masyarakat Duri. untuk saat ini kebanyakan katak yang di ekspor adalah katak sawah jenis Fejervarya cancrivora yang berukur kecil. Minimnya populasi todan di alam menyulitkan dalam hal ekspor katak jenis ini. Untuk itu diperlukan kerjasama dengan pemerintah, dinas terkait dan masyarakat dalam budidaya Todan sehingga dapat menjadi komoditi ekspor yang dapat meningkatkan perekonomian kabupaten Enrekang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H