Seperti biasanya, saya dapat kiriman beberapa tabloid dan majalah tentang seluler dan internet. Namun sore ini saya kaget, karena salah satu majalah yang ada di meja, covernya sangat aneh bagi saya. Dan pastinya, saya harus sembunyikannya ditempat aman, karena kawatir anak-anak melihat. Majalah aneh tersebut bernama T3 edisi 114 bulan Maret 2011.
Sebetulnya, konten majalah tersebut standar, tidak ada yang unik, seperti kebanyakan majalah yang memuat berbagai isu tentang gadget. Namun saya agak risih, karena cover majalah ini sering memuat cewek-cewek yang nggak nyambung dengan dunia gadget. Kali ini saya geram, karena cover edisi Maret 2011 tidak ubahnya seperti majalah porno, tidak layak sama sekali untuk majalah gadget.
Beberapa tahun lalu, Indonesia sempat heboh dengan majalah Playboy, bahkan saya ikut bergabung dalam demo di Senayan. Meskipun ending-nya mengecewakan, namun semangat demo tersebut menunjukkan kepada kita, bahwa masyarakat Indonesia cukup kuat menolak pornografi. Penyelesaian Undang-Undang Pornografi juga sempat tertunda cukup lama, karena perdebatan yang melelahkan. Terakhir, adalah upaya Kominfo memaksa Blackberry untuk melakukan blokir situs porno, dan kita bersyukur pihak RIM mematuhi kebijakan Pemerintah. Minggu ini kita baca berita, bahwa Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) telah mengesahkan domain .xxx sebagai domain situs porno, setelah perdebatan panjang sejak tahun 2000 lalu.
Ditengah perdebatan dan penolakan banyak pihak terhadap pornografi, sangat disayangkan, redaksi T3 justru 'mencuri' penyajian pornografi melalui media gadget yang saat ini dikonsumsi masyarakat luas, dari tingkat SD sampai eyang-eyang. Saya rasa tidak berlebihan, jika saya katakan dosa T3 lebih besar dibanding dengan dosa majalah yang memang membidik segmen penggemar pornografi.
Sebagai bagian masyarakat yang tidak menyukai pornografi di 'alam bebas', saya sangat berharap otoritas negeri ini baik dari otoritas media, otoritas agama, otoritas ICT sampai komunitas penolak pornografi, bersama-sama menegur, menjewer bahkan memaksa majalah T3 agar meminta maaf dan tidak memuat pornografi di majalah gadget. Facebook T3: http://www.facebook.com/group.php?gid=44178582905.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI