[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Perpustakaan Daerah Jawa Timur (source: pnri.go.id)"][/caption]Delapan hari lalu saat dalam perjalanan dinas dalam kota, saya melewati perpustakaan nasional daerah Jawa Timur di jalan Menur Surabaya. Saat melewatinya saya menoleh cukup lama, sampai teman kantor bertanya, “Ngapain Pak lihat lama?” Saya tersenyum dan menjawab, “saya lama tidak ke sana.” Oleh: Mochamad Yusuf* Eh, ternyata urusannya harus menunggu lama di tempat klien. Daripada menunggu di situ, saya pikir lebih baik menunggu di perpustakaan itu. Apalagi jaraknya tidak jauh. Ya, sekitar 1 km. Sewaktu ke sana, saya 'pangling'. Berubah total. Dari depan sih sama. Tetap. Tapi ketika masuk, banyak perubahan. Yang paling berubah, kartu perpustakaan saya tidak berlaku. Bukan karena habis masa berlakunya, wong memang tidak ada masa berlakunya, tapi sudah berubah konsepnya. Dulu dengan kartu anggota itu, hanya kertas, maka ketika pinjam kartu arsip perpustakaan kita akan ditarik. Saat pinjam, maka dituliskan buku apa saja yang dipinjam dis itu. Nanti kalau dikembalikan, data buku yang dipinjam dicoret. Hehehe, benar-benar manual. Tapi sekarang serba komputer. Kartu anggota berbentuk plastik seperti ATM. Nanti ketika pinjam dan mengembalikan, datanya dimasukkan dalam komputer. Canggih. Bahkan saat mau keluar perpustakaan, buku harus digesekkan dulu. Kalau tidak, buku akan mengeluarkan bunyi peringatan persis seperti kita beli baju di mall tapi tidak dilepas tanda pengamannya. Waktu di dalam, saya tersenyum-senyum sendiri. Jadi saya sudah sangat lama tidak ke sini. Entah mulai kapan. Mungkin tepatnya, saat mulai bekerja saya sudah tidak ke perpustakaan ini lagi. Padahal saya sudah kenal perpustakaan ini sejak lama. Tepatnya saat masih di bangku SD. Saat itu masih bertempat di jalan Walikota Mustajab. Persis di sebelah rumah makan Padang. Makanya kalau jam makan siang, bau masakan sampai masuk ke ruang perpustakaan. Setiap liburan, seperti libur puasa, saya pasti main ke sini. Namun godaannya memang besar. Selain bau masakan yang menggoda padahal saya puasa, adalah jaraknya jauh dari rumah. Sekitar 5 km. Dan saya biasanya bersepeda. Bukan sepeda balap atau sepeda bagus, tapi sepeda mini. Tapi sejak saya menginjak bangku SMA, saya rajin ke sana. Karena jarak dari sekolah, dekat. Paling sekitar 500 meter. Saya ingat, kegiatan pertama yang saya lakukan saat pertama sekolah di SMA, adalah mengunjungi perpustakaan. Saya cukup jalan kaki dari sekolah ke perpustakaan itu menerobos Taman Surya. Saya semakin rajin ke perpustakaan itu, saat perpustakaan itu dipindah ke Menur. Jadi relatif lebih dekat lagi dari rumah. Mungkin jaraknya sekitar 2,5 km. Minimal seminggu sekali, saya ke sana. Itu terjadi saya sudah kuliah. Jadi klop. Saat butuh banyak buku, perpustakaan dekat rumah. Setelah lulus kuliah pun, saya masih ke sana. Karena saya bisa baca majalah dan koran, khususnya mencari lowongan. Hehehe. Tapi plas,... sejak mulai kerja, saya sudah tidak pernah ke sana. Alasannya, mungkin tidak ada waktu. Atau mungkin sudah cukup punya uang, sehingga tidak harus pinjam lagi. Apalagi dengan membeli buku bisa menjadi koleksi. Sehingga tampak keren perpustakaannya. Alasan terakhir, hanya bercanda. Hehehe. Namun mulai sekarang, saya coba untuk mengunjungi kembali perpustakaan. Minimal seminggu sekali. Karena ternyata di kantor baru saya ini, saya tidak jauh dari perpustakaan. Jadi sekarang waktunya kembali ke sekolah eh ke perpustakaan. Hehehe. [PURI, 27/9/2012 sore] ~~~ Tidak seperti serial tulisan saya lainnya, serial 'Kolang-Kaling' ini adalah tulisan saya yang warna-warni. Tidak ada benar merah tema yang diusung. Yang jelas ada keinginan menulis, maka tulisan serial ini ada. Hehehe. Anda bisa membaca tulisan saya pada serial-serial yang serius di http://enerlife.web.id ~~~ *Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik tentang IT, host radio, pengajar sekaligus praktisi IT. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, "Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA". Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H