Yakni setiap mengirim 5 sms, maka langsung diberi bonus gratis 10.000 sms ke semua operator. Jadi dengan maksimal Rp 500, sehari, biaya 1 sms hanya Rp 100, saya bisa berkomunikasi dengan semua orang.
Sejak itu saya memulai kebiasaan baru untuk selalu menyapa dan menyambung silaturahmi. Terlebih dengan hadirnya Facebook, saya bisa menemukan kembali teman-teman yang sudah lama terpisah. Bahkan banyak teman SD yang sudah tak pernah bertemu sejak lulus. Berarti sudah lebih dari 25 tahun!
Juga para kerabat yang jauh, selalu minta nomor ponselnya. Bahkan saya minta nomor ponsel kerabat lain bila dia punya.
Untuk selalu menyambung silaturahmi dan komunikasi ini, saya mengirim sms menarik seperti motivasi, humor, tips-tips berguna dan lainnya ke mereka. Saya rutin melakukan tiap pagi. Sms ini saya namankan S3, Sms Sapa Senin. Karena saya kirim tiap senin pagi.
Selain itu, bila ada kabar penting misal ada kerabat yang sakit, maka saya beritahukan ke kerabat lain. Dengan begini, meski tak ada ksempatan untuk datang, maka kabar ini pasti mereka tahu. Dan yang penting tali silaturahmi tetap terjaga. Tanpa harus menunggu hari raya. Hehehe.
Selama itu, saya tinggalkan kebiasaan untuk berpikir dibalas atau tidak, bila ada sms masuk. Lalu menghitung jumlah karakter sms, jangan sampai lenih dari 160 karakter. Kadang saya kirim sms cuma dengan ‘ya’, ‘oke’, ‘sip’ dan lainnya.
Ini semua memungkinkan karena pengiriman sms antar operator (interkoneksi) menggunakan skema SKA (Sender Keeps All). Artinya operator lain penerima sms tak mengenakan biaya ke operator pengirim. Maka ada operator yang berani untuk tak mengenakan biaya ke pelanggannya untuk berkirim sms ke operator lain.
Dia tak berharap banyak untung dari sms ini. Karena dengan mengirim beberapa sms, ini yang dikenakan biaya, maka selanjutnya gratis. Jadi dia tak berharap untung dari setiap sms yang dikirim.
Namun sejak 1 Juni 2012 ini, pemerintah mengubah kebijakan ke skema ‘cost based’. Artinya operator penerima akan mengenakan biaya ke operator pengirim. Biaya yang dikenakan sebesar Rp 23.
Maka dengan skema baru ini, operator tak mungkin memberikan gratis lagi untuk pengiriman sms ke semua operator. Karena kalau dia melakukan, maka dia memberikan subsidi. Sesuatu yang tak mungkin bagi perusahaan swasta yang murni tujuannya profit.
Mereka mungkin tetap memberikan sms gratis hanya ke sesama operator. Karena kalau sama operatornya, tak dikenakan biaya interkoneksi yang Rp 23 itu.