Mohon tunggu...
Muhammad Yunan
Muhammad Yunan Mohon Tunggu... Guru - Krapyak

Mas Santri

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Refleksi Nyadran: "Ayahku Sayang" Kata Gadis Kecil yang Ditinggal Mati oleh Ayahnya

1 April 2022   01:15 Diperbarui: 1 April 2022   01:42 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikisahkan dari Imam Al-Hasan Al-Bashriy, ketika beliau sedang duduk di depan pintu rumahnya, tiba-tiba lewat sebuah rombongan pembawa jenazah seorang laki-laki. Yang menarik perhatian beliau adalah terlihatnya seorang gadis kecil yang berjalan cepat di bawah jenazah dengan rambut yang terurai dan terus menangis. 

Melihat hal itu, Imam Hasan Al-Bashriy langsung berdiri dan mengikuti iringan jenazah. Tiba-tiba gadis kecil itu berkata: "Ayahku sayang, seumur hidupku belum pernah aku menjumpai hari seperti ini". Mendengar perkataan si gadis kecil, Imam Hasan Al-Bashriy menjawab, "Ayahmu juga". Kemudian Imam Hasan Al-Bashriy menshalati janazah lalu beranjak pulang. 

Keesokan harinya, ketika matahari telah terbit dan Imam Hasan Al-Bashriy sedang duduk di depan pintu rumah, beliau melihat si gadis kecil menuju makam ayahnya sambil menangis. Imam Hasan Al-Bashriy bergumam dalam hati, "Gadis kecil itu sangat bijak, aku akan mengikutinya, barangkali ia akan mengucapkan beberapa kalimat yang bisa bermanfaat untukku". 

Kemudian beliau mengikutinya. Ketika si gadis kecil sampai di kuburan ayahnya, beliau bersembunyi di bawah rerimbunan pohon sehingga tidak terlihat olehnya.

Imam Hasan Al-Bashriy melihat si gadis kecil langsung memeluk kuburan ayahnya dan meletakkan pipinya di atas tanah kuburan, seraya berucap:

  • "Ayahku sayang, bagaimana kau bermalam dalam gelapnya kubur seorang diri, tanpa lampu penerang serta tidak ada orang yang menghiburmu?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam aku masih menyalakan lampu untukmu, lalu siapa yang menyalakan lampu untukmu tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih menyiapkan permadani untukmu, lalu siapa yang menyiapkan permadani untukmu tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih memijit kedua tangan dan kakimu, lalu siapa yang memijitmu tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih mengambilkanmu minum, lalu siapa yang mengambilkanmu minum tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih membalikkan badanmu dari satu sisi ke sisi yang lain, lalu siapa yang membalikkan badanmu tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih menutupi anggota-anggota tubuhmu yang terbuka, lalu siapa yang menutupimu tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih memperhatikan wajahmu, lalu siapa yang memperhatikan wajahmu tadi malam?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, kau masih memanggil kami, maka kami pun segera menjawabmu, lalu siapa yang kau panggil tadi malam? dan siapa yang menjawabmu?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih menyuapimu makan ketika kau ingin makan, lalu apakah tadi malam kau ingin makan? dan siapa yang menyuapimu?"
  • "Ayahku sayang, kemarin malam, aku masih memasak bermacam-macam hidangan untukmu, lalu siapa yang memasak untukmu tadi malam?"

Melihat kejadian itu, Imam Hasan Al-Bashri pun menangis. Beliau lalu menampakkan dirinya dan perlahan mendekati si gadis kecil. Beliau berkata padanya, "Wahai gadis kecil, jangan ucapkan hal-hal seperti itu. Akan tetapi ucapkanlah,

  • "Ayahku sayang, Kami telah menghadapkanmu ke arah kiblat, apakah kau masih dalam posisi seperti itu ataukah sudah berpindah menghadap arah yang lain?
  • "Ayahku sayang, Kami telah mengkafanimu dengan sebaik-baik kafan, apakah kau masih memakainya atau tidak?
  • "Ayahku sayang, Kami telah meletakkanmu dalam kubur dalam keadaan jasadmu masih utuh, apakah kau masih seperti itu ataukah ulat-ulat telah memakanmu?"

Ucapkan juga kepada ayahmu,

  • "Ayahku sayang, sesungguhnya para ulama' mengatakan bahwa semua hamba-Nya akan ditanya tentang keimanan. Sebagian dari mereka ada yang bisa menjawab dan sebagian lagi tidak bisa menjawab. Apakah kau bisa menjawab atau tidak?"
  • "Ayahku sayang, sesungguhnya para ulama' mengatakan bahwa kubur akan dilapangkan bagi sebagian hamba, dan disempitkan bagi sebagian yang lain. Apakah kuburmu disempitkan atau dilapangkan?"
  • "Ayahku sayang, sesungguhnya para ulama' mengatakan bahwa sebagian kain kafan hamba-Nya ada yang diganti dengan kafan surga, dan sebagian yang lain dengan kafan neraka. Apakah untukmu digantikan kafan dari neraka atau surga?"
  • "Ayahku sayang, sesungguhnya para ulama' mengatakan kubur adalah taman dari taman-taman surga atau jurang dari jurang-jurang neraka. Apakah kuburmu berupa taman surga atau jurang neraka?"
  • "Ayahku sayang, sesungguhnya para ulama' mengatakan bahwa kubur merangkul sebagian dari mereka sepertimana seorang ibu yang penuh kasih sayang, atau murka dan menghimpit hingga tulang-tulang rusuk mereka hancur bercampur-baur. Apakah kubur merangkulmu ataukah menghimpitmu?"
  • "Ayahku sayang, sesungguhnya para ulama' mengatakan bahwa setiap orang yang diletakkan dalam kubur akan menyesal, karena belum banyak kebaikan yang diperbuat, dan banyak melakukan hal yang buruk. Apakah kau menyesali keburukanmu atau masih sedikit kebaikanmu?"
  • "Ayahku sayang, ketika kau memanggilku aku selalu menjawabmu, sedari tadi aku memanggilmu dari atas kuburmu, mengapa aku tak mendengar suaramu?"
  • "Ayahku sayang, kini kau telah menghilang. Menghilang dan takkan menemuiku lagi hingga hari kiamat kelak. Ya Allah, janganlah Engkau menghalangi Kami untuk bertemu dengannya di hari kiamat kelak."

Kemudian gadis kecil itu berkata, "Wahai Imam Al Hasan Al-Bashriy, alangkah indahnya apa yang kau keluhkan pada ayahku, dan alangkah indahnya apa yang kau tuturkan padaku, dan kau telah membangunkan diriku dari tidurnya orang-orang yang lalai.

Kemudian si gadis kecil beranjak pulang bersama Imam Al Hasan Al-Bashriy sambil menangis.

REFERENSI :
Al Mawaidz Al 'Ushfuriyyah, Syekh Muhammad bin Abu Bakr Al 'Ushfuriy

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun