Mohon tunggu...
Ammyta Pradita Wardaningrum
Ammyta Pradita Wardaningrum Mohon Tunggu... -

hippo's addict || museum addict || the best you can't have

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berkreasi dan Mengembangkan diri di Era Jurnalisme Online

19 Maret 2014   16:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kita melihat perkembangan jurnalisme online mulai menggunakan berbagai aplikasi pendukung, seperti media sosial dalam menyebarkan informasi. Tanpa harus menghadap layar komputer, kita bisa terus memperbaharui informasi melalui HP atau alat komunikasi lain. Lalu, apakah kita bisa turut berkontribusi dalam masa perubahan ini?

Memanfaatkan akun media sosial

Siapa yang saat ini tidak memiliki akun Facebook atau Twitter? Atau, ada beberapa dari kita yang rajin menulis di blog? Kebanyakan dari kita mengakses akun media sosial untuk berinteraksi dengan teman, kerabat , relasi atau sekedar mencurahkan isi hati.

Jangan salah! Kita bisa memanfaatkan akun kita untuk berbagi informasi. Muali dari yang sederhana, titik-titik macet yang sering dilewati atau sekedar review tempat wisata.

Jika tertarik dengan dunia pariwisata, bisa saja kita menuliskan setiap informasi perjalanan yang pernah dilalui dan memberikan tips dan trik yang bisa dilakukan orang lain.

Awali saja dengan hal-hal yang kita senangi!

Melalui akun pribadi, kita bisa menulis artikel di blog, mengunggah link-nya dengan memanfaatkan media sosial, facebook atau twitter. Beri judul yang singkat tapi menarik, sehingga memancing publik untuk membuka link dan membaca artikel yang kita buat.

Jurnalisme Warga

Sudah banyak media memfasilitasi warga sipil untuk mengunggah artikel yang dibuat di media mereka. Kita bisa melakukan liputan sederhana, menyusunnya menjadi sebuah berita dan mengunggahnya melalui akun media sosial kita.

Bisa saja, kita menjadi saksi atau melihat peristiwa yang menarik untuk diberitakan.

Masih ingat, saat tsunami Aceh, media mendapatkan video detik-detik terjadinya tsunami dari salah satu warga yang merekamnya?

Atau, dalam perjalanan menuju kampus kamu menemukan seorang penjual topi anyam yang sudah tua, keberatan memikul dagangannya? Kamu bisa menulisnya menjadi sebuah feature yang menarik. Hal-hal sederhana yang tak terpikirkan sebenarnya, bisa menjadi hal menarik untuk dibaca orang lain.

Kita bisa menjadi seperti itu. Walau, untuk beberapa kejadian kita tetap harus menjaga keselamatan dan etika pemberitaan. Untuk itu, kita tetap harus mempelajari etika jurnalisme.

Kita akan bertindak layaknya wartawan profesional, meliput, menulis, menyunting, mengunggah berita sendiri. Jika berita kita menarik dan penulisannya apik, bisa dijadikan nilai plus ketika nanti kita ingin memasuki dunia jurnalisme profesional.

Belajar dan berkreasi

Jangan pernah takut dan berhenti belajar!

Kita harus bisa menjadi jurnalis multitasking, bisa meliput, menulis, menyunting dan mengunggah berita sendiri. Kita bisa mengembangkan ide dan tulisan dari komentar yang didapat dari publik yang membaca artikel kita.

Kendala bahasa? Jangan takut untuk belajar menulis menggunakan bahasa lain, Inggris misalnya. Siapa tahu artikel kita dibaca orang lain dari luar negeri.

Melalui riset sederhana, kita juga bisa menemukan ide-ide tulisan yang belu dikembangkan, melirik sudut pandang dan pendapat yang belum disuarakan.

Berkreasi dengan memanfaatkan teknologi internet tidaklah buruk, kita bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan diri kita dan menjadi batu loncatan menjadi jurnalis profesional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun