Rumah Atsiri Indonesia
Pagi itu, saya bersama rekan-rekan Kompasiana Solo di ajak untuk berkunjung ke Rumah Minyak Atsiri. Kami pun sepakat berkumpul di Rumah Rempah yang terletak di daerah Colomadu. Disinilah petualangan mengungkap sejarah keberadaan Rumah Atsiri dimulai. Tak lama kemudian saya di hampiri oleh salah satu staf dari Rumah Rempah yang akan melihat langsung apa itu Rumah Atsiri, sebelum berangkat kami di ajak untuk melihat apa yang telah ditemukan oleh Staf Rumah Rempah yang nantinya akan mengelola Rumah Atsiri tersebut. Jadi Simak cerita saya ini ya mengenai Rumah Atsiri yang menjadi saksi bisu sejarah berdirinya parfum, minyak , atau lebih dikenal sebagai minyak eterik di Indonesia.
Minyak Atsiri
Sehari sebelum berangkat ke Rumah Atsiri, sehari sebelumnya saya sempat browsing, sebenarnya Atsiri itu apa sih? Dari literatur yang saya baca, ternyata Minyak Atsiri adalah essential oil atau bisa disebut dengan minyak aroma terapi yang dapat memberikan aroma yang sangat khas. Setau saya, Â selama ini minyak seperti ini saya lebih menyebutnya sebagai minyak aroma terapi.
Ternyata tidak hanya itu, Â minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok untuk pengobatan alami, sebagai contoh seperti dari minyak kayu putih hingga minyak wangi yang sering kita gunakan sehari-hari. Jadi hasil proses sulingan dari bahan-bahan minyak Atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi, yang bahan dasarnya lebih dari puluhan jenis tanaman yang ada disekitar kita. Baik di ambil dari bahan dasar daun, bunganya hingga bijinya.
SejarahRumah Atsiri
Saya tidak pernah menyangka, ternyata proyek ini sudah di rencanakan oleh Presiden Pertama kita Ir.Soekarno. Proyek ini adalah salah satu proyek mercusuar yang memang dulunya akan dikembangkan Pak Soekarno untuk industri minyak atsiri di Indonesia. Dari cerita yang saya dengar dari Mbak Sri Rejeki (staf Rumah Rempah).
Pada masa Ir. Soekarno setelah dekrit presiden tahun 1959, Pak Soekarno dengan politik luar negeri Indonesia melakukan kerjasama dengan negara komunis blok timur. Ketika kunjungannya disana presiden Soekarno melihat bagaimana pembuatan minyak atsiri yang biasa digunakan oleh para tentara-tentara pada Perang Dunia Ke II untuk pengobatan dan terapi. Atas ketertarikannya tersebut akhirnya Presiden Soekarno melakukan kerjasama dengan pemerintah Bulgaria, Bagaimana jika minyak tersebut berada di Indonesia. Dan pabrik penyulingan minyak Atsiri ini merupakan hasil dari bentuk kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Bulgaria.