Pengadu : Jika memang kamu melihatnya spt itu, lantas kenapa ia mengabaikanmu? Bahkan ia seperti tidak rela denganmu.
Domba : Utk masalah itu, hanya dia yg tau alasannya. Tapi jika engkau meminta analisisku, aku bisa membeberkannya. Logika dari prasangkaku knapa ia bgitu antipati adalah krn engkau sbg kawanku untuk aku curhat dan sbg penyambung lidahku kepadanya (aku mengambil contoh persona dari kamu, kawan), tetapi justru engkau tambahi atau engkau kurangi setiap kata2ku. Hingga ketika sampai kepadanya sudah menjadi bukan kata2ku, sehingga terbentuk opini untuk bersikap antipati kepadaku dlm hal keintiman meskipun ia masih bersedia berteman dgn aku. Ini adalah strategi klasik seorang munafik, menikam dari belakang secara halus.
Pengadu : Ah itu hanya prasangkamu kawan... Aku bukan spt itu.
Domba : selow aja bray
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H