Ada yang mengatakan bahwa pekerjaan yang paling bagus adalah hobi yang dibayar. Sebuah pekerjaan yang dimana bidangnya adalah sesuatu yang kita cintai, sesuatu yang kita suka, sesuatu yang saat kita melakukannya, kita akan bahagia apalagi ketika itu menghasilkan uang. Sebut saja seperti pemain bola profesional, gamers, olahragawan dan orang yang bergelut pada bidang tertentu yang pada awalnya itu hanyalah  sekedar hobi bagi mereka.
Tapi masalahnya adalah dunia ini memiliki banyak cerita. Cerita setiap orang  berbeda - beda. Bisa saja Anda sebenarnya adalah pesepak bola yang berbakat dan Anda sangat suka bermain bola. Namun karena faktor tertentu, Anda tidak menjadi seorang pesepak bola profesional, Anda saat ini mungkin menjadi guru, menjadi dokter atau apapun yang lain, diluar hobi atau bakat Anda. Atau mungkin Anda sangat bahagia ketika bermain game dan membayangkan bagaimana jika Anda jadikan itu sebagai karier Anda. Tapi saat ini Anda justru jadi sesorang yang lain, mungkin jadi petani, buruh, atau profesi diluar passion Anda.
Jika ceritanya sudah demikian, tak jarang dari kita banyak yang berkeluh kesah, " seandainya ya...", atau " coba kalau begini, coba kalau begitu", yang akhirnya membuat kita tidak bahagia dalam pekerjaan yang kita jalani saat ini. Dan berdasar pada ketidakbahagiaan pada saat melakukan pekerjaan, maka sangat sedikit kemungkinan bagi kita untuk sukses dalam berkarir apalagi dalam konteks berkarir atau bekerja yang tidak sesuai hobi atau passion.
Ade Rai, dalam salah satu playlist kuliah malam minggunya mengatakan bahwa, " if you can't do waht you love, so you must  learn to love what you do". Jika Anda tidak bisa melakukan apa yang Anda suka, maka Anda harus belajar menyukai apa yang Anda lakukan.
Anda bisa browsing sendiri tokoh - tokoh dunia sebagai justifikasi atas pernyataan - pernyataan diatas. Yang jelas dunia tidak selamanya menuruti keinginan kita, terkadang kitalah yang harus pandai - pandai beradaptasi dengan kenyataan yang ada.
Cintai pekerjaanmu, cintai yang ada sekarang, tidak perlu membuang energimu hanya untuk terjebak pada kata " seandainya".
Lakukan segala sesutunya dengan penuh kebahagiaan, kalaupun yang kita lakukan itu tidak berujung pada kesuksesan tertentu, kita sudah bahagia. Apalagi coba, tujuan tertinggi manusia hidup kalau bukan untuk berbahagia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H