Meskipun, membutuhkan sedikit banyak waktu dalam penerapannya, namun dengan menggunakan second order thingking, kita jadi tahu efek samping dari suatu solusi atau keputusan untuk menyelesaikan  masalah ataupun itu hanya sekedar tindakan kita yang kita hadapi dan bisa lebih bijak untuk memilih solusi yang lebih baik dan lebih efektif.
Second order thingking bisa dipakai untuk berbagai macam persoalan terutama yang sifatnya akut dan kompleks seperti bisnis, dalam pergaulan sosial, atau kebiasan - kebiasaan sehari - hari.
Berikut ini saya sertakan juga cara untuk mengembangkan  second order thingking secara umum.
1. Cobalah memikirkan implikasi dari  tindakan yang kita buat. Saat kita membuat suatu keputusan, luangkan waktu beberapa menit untuk memikirkan semua dampak potensial dari keputusan tersebut. Apa yang mungkin terjadi akibat keputusan ini?
2. Cobalah untuk berpikir jangka panjang. Memang mudah untuk terjebak pada situasi saat ini, seperti keputusan - keputusan cepat kilat diatas tadi, namun penting untuk memikirkan implikasi jangka panjang dari keputusan - keputusan tersebut. Apa konsekuensi dari keputusan ini dalam satu tahun? Dalam lima tahun?
3. Pertimbangkan efek riaknya. Saat kita mengambil keputusan, hal itu tidak hanya memengaruhi kita – namun juga dapat berdampak pada orang-orang di sekitar kita. Apalagi misalnya merokok ditempat umum, dekat ibu hamil atau bahkan di tempat - tempat yang mudah terbakar. Konsumsi alkholo dan jadi pemabuk apalagi di  tanah perantauan beh, riaknya berlipat lipat.  Oleh sebab itu, pikirkan bagaimana keputusan akan berdampak pada orang lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Menantang asumsi. Sangat mudah untuk terjebak dalam cara berpikir kita sendiri, namun penting untuk menantang asumsi kita dari waktu ke waktu.
Pasti pernah dengar, orang bilang  seperti ini; " merokok ataupun tidak meerokok tetap meninggal. Karena kematian ada di tangan Tuhan bla bla bla!". Coba pemikiran seperti itu di rekonstruksi. Bagaimana jika mati atau meninggalnya secara alami, sesuai dengan cara Tuhan? Mungkin tidak akan terlalu menyakitkan.
5. Carilah perspektif yang beragam. Saat kita mengambil keputusan, penting untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak. Bicaralah dengan orang-orang dengan latar belakang dan perspektif berbeda untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang situasi atau masalah yang mungkin kita hadapi dan akan kita selesaikan dengan cara tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H