Engkau adalah kembang di pekarangan yang kucintai
Kugenggam dari tangkai, lembut kau kumasukkan
Ke dalam kamar dan kududukkan di ranjang
Lalu kucium mesra, kurasakan gairah yang memuncak
Namun, sebentar saja, kau layu dan hampa...
Engkau adalah kembang di pekarangan yang kuraih...
Dengan potmu, kusimpan dalam ruangan
Meletakkanmu di depan jendela, kucium hangat dari belakang
Sebentar bahagia, namun cepat kau memudar
Wangi dan kecantikanmu tak lagi menyihirku
Kau merindukan cahaya dan udara, layu dan rapuh...
Engkau adalah kembang
Yang kukembangbiakkan di pekarangan
Dan membiarkan sinar mentari merangkulmu
Angin membelaimu dengan lembut
Serta gerimis membasahimu dengan mesra
Aku takkan membenci mereka
Mentari yang menciummu dengan panasnya
Dan hujan yang membasahi tubuhmu dengan lembut
Juga takkan marah pada angin yang menari dan menikmati lekukanmu