Mohon tunggu...
Muhammad YassinAlGhifary
Muhammad YassinAlGhifary Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

It&39sallablur -M0:DULE))pH4R.M-c

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Anime sebagai Ekspresi Seni: Daya Tarik dan Pengaruhnya pada Generasi Muda

31 Mei 2023   15:16 Diperbarui: 31 Mei 2023   15:22 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Kamu tidak punya musuh" (Photo via geekisquad.com | Vinland Saga | Makoto Yukimura) 

 Tentunya kita semua pernah mendengar tentang istilah anime ini. Semakin maraknya dan semakin cepat menyebarnya fenomena kultural ini membuat kita tak bisa lepas dari jangkauannya. Dalam era digital ini, bentuk media hiburan yang paling populer termasuk film atau serial. 

Istilah anime merupakan bahasa serapan dari Bahasa Inggris "animation" yang diartikan dalam Bahasa Indonesia, yaitu "animasi". Bila diartikan, anime merupakan animasi yang dibuat di Jepang dengan gaya penggambaran manga. Dan manga, itu sendiri adalah media yang biasa kita kenal dengan komik. Kata manga sebenarnya adalah kata komik dalam Bahasa Jepang. 

Anime yang pertama kali diproduksi sejak tahun 1917 pertama kali ditayangkan di bioskop, lalu berkembang seiring waktu dengan fitur-fitur, teknologi, dan teknik-teknik baru. "Dewa Manga" itu sendiri, Osamu Tezuka, yang menciptakan Tetsuwan Atom, yang kemudian menggunakan nama Astro Boy di luar Jepang, membantu meluncurkan pengembangan fitur anime di tahun 1960-an. Popularitas anime di luar Jepang ini bertahan hingga saat ini. (Budianto, 2015: 181-182) 

Anime telah memikat masyarakat, terutama kaum pemuda, dengan kemampuannya dalam menyampaikan berbagai macam kisah, dari kisah cinta yang meluluhkan hati, kisah petualangan seru yang seolah-olah kita ikut di dalamnya, kisah perjuangan dan pertarungan yang epik, hingga kisah tragis, yang merasukimu dengan luka-luka psikologis. Semuanya lengkap dengan animasi yang lancar, soundtrack yang indah, dan karakter-karakter yang memikat. 

Tidaklah mudah untuk membuat suatu Anime. Biasanya diperlukan sebuah studio animasi, seperti atau bahkan sama halnya dengan sebuah perusahaan, lengkap dengan segala bagian-bagian dan tim-timnya: Produser, sutradara, penulis, desainer karakter, storyboard artist, editor, sound designer, animator itu sendiri tentunya, dan posisi teknis lainnya seperti lighting, pengisi suara, compositor, texture artist, CG artist dan sebagainya. Segala pekerja yang bekerja di dalamnya berusaha untuk membuat karya animasi yang sebagus mereka mampu, oleh karena itu, kita yang sudah menikmati hasil karya tersebut harus menghargai mereka, seperti seniman-seniman pada umumnya. Tak sedikit pun pekerja yang mendedikasi hidup mereka, menyempurnakan seni mereka, untuk memproduksi karya itu. 

Anime adalah sebuah bentuk karya seni, lebih tepatnya sebuah seni teater, setara dalam segi keseniannya dari tari, musik, seni rupa, tulisan, dan lain-lain. Di dalam itu semua terdapat emosi yang terarah oleh medium atau ciri khas dari bentuk seni tersebut. Dalam setiap karya seni, tentunya kita dapat menemukan kata hati dari pengarangnya. Perspektif dan pesan dari pengarang adalah hal yang penting. Misalnya karya yang bertema perang, kebencian, tragedi, atau keputusasaan. Kesan yang kita dapat darinya merupakan pesan dan perspektif dari si pengarang. Dalam media apapun, jika sudah tepat sasaran, karya seni adalah hal yang patut dihargai. 

Shirobako, sebuah anime tentang pembuatan anime. (Image via Owlhoot | P.A. Works) 
Shirobako, sebuah anime tentang pembuatan anime. (Image via Owlhoot | P.A. Works) 
Lalu apa spesialnya anime? Bukannya ia adalah film dan serial yang tadi, hanya dalam bentuk animasi dari suatu negara Asia Timur tertentu? Apa yang membuatnya sangatlah populer dengan kaum muda saat ini? 

Anime dalam media hiburan 

Terkadang, kita menemukan, ataupun meluangkan suatu "me time" untuk diri kita sendiri. Biasanya kita ingin sebuah "me time" karena mungkin lelah setelah seminggu bekerja, atau baru menyelesaikan suatu ujian. Di masa itu, mungkin kita hanya ingin bersantai, sambil menonton youtube, bermain game, atau menonton serial favorit kita. Atau menonton anime. 

Anime seolah-olah membentuk suatu slot yang baru dalam media hiburan. Benar, anime sama aja dengan serial yang lainnya, hanya dalam bentuk animasi. Tetapi dalam hasil yang diberikannya, itu berbeda. Pernahkah kamu merasakan hal yang sama ketika menonton anime, dengan menonton para youtuber? 

Kalau melihat dari komponen animasi yang dimiliki anime, ada beberapa pembeda dari media lainnya. Animasi mengandalkan visual dan imajinasi dari animator, sehingga batas kreativitas bisa disebut tak hingga. Dalam hal itu, animasi dapat menggambarkan hal-hal yang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan dalam kehidupan nyata. Dengan animasi, dunia imajinatif, seperti kekuatan super, tempat ajaib, atau makhluk fantastis, dapat diwujudkan. 

Dalam hal lain, animasi memberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosi, nada, karakter maupun komposisi dengan cara yang lebih bebas. Ketidakterbatasan ini membantu para pencipta untuk lebih bebas berekspresi. Batasan bisa diatur oleh mereka sendiri, mereka bisa menentukan hal seperti nada dan komposisi untuk mereka sendiri, sehingga animasi tidak terbatas pada satu jenis audiens. Animasi dapat menarik perhatian anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga kelompok usia yang lebih tua. 

Anime adalah salah satu dari beberapa medium animasi yang mendapatkan prestise dan pengakuan. Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh sutradara dan pengarang seperti Hayao Miyazaki dan Makoto Shinkai berkat karya film-film anime mereka adalah buktinya. Film-film seperti "Howl's Moving Castle" dan "Your Name" menghadirkan visual-visual yang menyegarkan, alur cerita yang menarik, pesan yang berkesan, dan hal lainnya yang membuatnya layak untuk menerima penghargaan tersebut. Jangkauan bentuk karya ini telah mencapai kalangan masyarakat di dunia bagian barat juga, dengan efek yang sama dengan masyarakat muda dalam negeri ini. 

Potensi estetika dari animasi. (Image via reddit | Ufotable) 
Potensi estetika dari animasi. (Image via reddit | Ufotable) 
Dampak Kebudayaan 

Kita mungkin mengenali Negeri Jepang sebagai pengekspor produk industri seperti mobil, elektronik, dan mesin-mesin. Tetapi ternyata Jepang juga "mengeskpor" kebudayaan mereka. Anime merupakan komoditas utama dari ekspor tersebut. 

Kebudayaaan Jepang yang mencapai golongan generasi muda tak hanya anime, produk seperti musik pop, game, dan manga. Populeritas cosplay juga termasuk. 

Cosplay, yaitu mengenakan kostum dan berperan sebagai karakter anime, telah menjadi fenomena budaya yang populer di seluruh dunia. Komunitas cosplay telah tumbuh pesat, dengan konvensi cosplay dan kompetisi di banyak negara. Beberapa event cosplay sering diadakan di mall-mall di Surabaya 

Anime memiliki soundtrack yang kuat dan memiliki beberapa musik tema yang ikonik. Lagu-lagu anime sering kali menjadi sangat populer dan mendapatkan banyak penggemar. Beberapa artis Jepang yang berhubungan dengan anime telah meraih popularitas global, dan industri musik anime terus berkembang dengan perilisan album dan konser. Contohnya konser dari artis YOASOBI pada bulan Desember 2022 lalu. 

Perbandingan scene antara manga dan anime
Perbandingan scene antara manga dan anime "Vinland Saga" (Image via reddit | WIT Studio | Makoto Yukimura) 
Manga dan anime memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi satu sama lain. Biasanya seri anime diadaptasi dari manga yang sudah ada. Manga memberikan cerita, karakter, dan dunia yang kemudian diadaptasi ke dalam format animasi. Anime biasanya mempertahankan atau mengadaptasi gaya visual manga aslinya. 

Anime dan manga juga memiliki dampak besar pada industri game, kebanyakannya dalam bentuk genre visual novel dan role-playing games (RPG). Banyak game yang didasarkan pada seri anime populer,  ataupun sebagai bahan sumber darinya. Elemen-elemen visual dan naratif anime sering kali terlihat dalam desain karakter dan cerita game, seperti game yang sangat populer hingga kini yaitu Genshin Impact. 

Dalam pengaruh artistik, anime memiliki gaya visual yang khas dengan ciri-ciri seperti mata yang besar, ekspresi yang berlebihan, dan warna-warna yang mencolok. Gaya ini telah memengaruhi dunia seni dan desain, baik dalam bentuk ilustrasi, komik, film, dan game. Kebudayaan anime telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan dan industri budaya di seluruh dunia, termasuk seni, mode, musik, film, dan permainan. Anime telah menjadi fenomena global yang tidak hanya populer di Jepang, tetapi juga dicintai dan dihargai oleh jutaan penggemar di seluruh dunia. 

Sekumpulan cosplayer game Genshin Impact di Paris Japan Expo 2022 (Photo via Reddit) 
Sekumpulan cosplayer game Genshin Impact di Paris Japan Expo 2022 (Photo via Reddit) 
Sebuah Ekspresi Seni? 

Anime sebagai ekspresi seni adalah sebuah medium yang menggabungkan elemen-elemen visual, naratif, dan emosional untuk menghasilkan karya seni yang unik. Kreator menggabungkan berbagai teknik seni seperti gambar, animasi, desain karakter, komposisi visual, dan musik untuk menciptakan pengalaman artistik yang mendalam. Dalam bentuk media animasi, anime memiliki kebebasan sepenuhnya dalam menentukan temanya, secara umum. 

Anime juga sering kali mengeksplorasi tema-tema yang dalam dan kompleks. Cerita-cerita anime dapat menyentuh isu-isu sosial, filosofis, psikologis, dan bahkan politik. Anime juga memiliki kecenderungan untuk mengeksplorasi aspek-aspek kemanusiaan seperti cinta, persahabatan, konflik, pertumbuhan pribadi, dan perjuangan hidup. Meninjau ke hasil karya yang lain, tujuan dari karya-karya tersebut berupa berbagai macam, berdasarkan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. 

Contohnya seperti film"All Quiet on The Western Front" yang merupakan film perang yang berlatarkan perang dunia ke-1. Film itu merupakan adaptasi dari suatu buku dengan judul yang sama, ditulis oleh Erich Maria Remarque pada tahun 1928, yang bersifat anti-perang. Buku itu menceritakan tentang segala trauma fisik maupun mental tentara Jerman serta kerugian yang dialami warga sipil akibat Perang Dunia ke-1. 

Manga "Vinland Saga" yang diadaptasikan menjadi anime membawa pesan yang kurang lebih sama, di latar yang sama yaitu perang. Karya itu menceritakan tentan tokoh utama yang merupakan prajurit viking; cerita perangnya dan trauma yang dihadapi akibatnya. Kerugian akibat perang, perbudakan, dan kekerasan dipaparkan dalam panel komiknya. Pengarangnya, Makoto Yukimura, membawa pesan atas ketidakperluan kekerasan dalam hidup. "Vinland Saga" menunjukkan sisi gelap dari perang, dan mengapa kekerasan adalah hal yang jelek dan hanya akan merugikan orang lain. 

"Kamu tidak punya musuh" (Photo via geekisquad.com | Vinland Saga | Makoto Yukimura) 
Karya seni memiliki pesan yang disirat oleh pengarangnya, beserta tema, nada, dan elemen bermakna lainnya. Anime tak terkecuali. Dengan segala elemen artistik, dampak sosial-budaya, dan kesuksesan dari hasil karyanya, anime adalah sebuah bentuk ekspresi seni yang layak diapresiasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun