Â
Tentunya kita semua pernah mendengar tentang istilah anime ini. Semakin maraknya dan semakin cepat menyebarnya fenomena kultural ini membuat kita tak bisa lepas dari jangkauannya. Dalam era digital ini, bentuk media hiburan yang paling populer termasuk film atau serial.ÂIstilah anime merupakan bahasa serapan dari Bahasa Inggris "animation" yang diartikan dalam Bahasa Indonesia, yaitu "animasi". Bila diartikan, anime merupakan animasi yang dibuat di Jepang dengan gaya penggambaran manga. Dan manga, itu sendiri adalah media yang biasa kita kenal dengan komik. Kata manga sebenarnya adalah kata komik dalam Bahasa Jepang.Â
Anime yang pertama kali diproduksi sejak tahun 1917 pertama kali ditayangkan di bioskop, lalu berkembang seiring waktu dengan fitur-fitur, teknologi, dan teknik-teknik baru. "Dewa Manga" itu sendiri, Osamu Tezuka, yang menciptakan Tetsuwan Atom, yang kemudian menggunakan nama Astro Boy di luar Jepang, membantu meluncurkan pengembangan fitur anime di tahun 1960-an. Popularitas anime di luar Jepang ini bertahan hingga saat ini. (Budianto, 2015: 181-182)Â
Anime telah memikat masyarakat, terutama kaum pemuda, dengan kemampuannya dalam menyampaikan berbagai macam kisah, dari kisah cinta yang meluluhkan hati, kisah petualangan seru yang seolah-olah kita ikut di dalamnya, kisah perjuangan dan pertarungan yang epik, hingga kisah tragis, yang merasukimu dengan luka-luka psikologis. Semuanya lengkap dengan animasi yang lancar, soundtrack yang indah, dan karakter-karakter yang memikat.Â
Tidaklah mudah untuk membuat suatu Anime. Biasanya diperlukan sebuah studio animasi, seperti atau bahkan sama halnya dengan sebuah perusahaan, lengkap dengan segala bagian-bagian dan tim-timnya: Produser, sutradara, penulis, desainer karakter, storyboard artist, editor, sound designer, animator itu sendiri tentunya, dan posisi teknis lainnya seperti lighting, pengisi suara, compositor, texture artist, CG artist dan sebagainya. Segala pekerja yang bekerja di dalamnya berusaha untuk membuat karya animasi yang sebagus mereka mampu, oleh karena itu, kita yang sudah menikmati hasil karya tersebut harus menghargai mereka, seperti seniman-seniman pada umumnya. Tak sedikit pun pekerja yang mendedikasi hidup mereka, menyempurnakan seni mereka, untuk memproduksi karya itu.Â
Anime adalah sebuah bentuk karya seni, lebih tepatnya sebuah seni teater, setara dalam segi keseniannya dari tari, musik, seni rupa, tulisan, dan lain-lain. Di dalam itu semua terdapat emosi yang terarah oleh medium atau ciri khas dari bentuk seni tersebut. Dalam setiap karya seni, tentunya kita dapat menemukan kata hati dari pengarangnya. Perspektif dan pesan dari pengarang adalah hal yang penting. Misalnya karya yang bertema perang, kebencian, tragedi, atau keputusasaan. Kesan yang kita dapat darinya merupakan pesan dan perspektif dari si pengarang. Dalam media apapun, jika sudah tepat sasaran, karya seni adalah hal yang patut dihargai.Â
Lalu apa spesialnya anime? Bukannya ia adalah film dan serial yang tadi, hanya dalam bentuk animasi dari suatu negara Asia Timur tertentu? Apa yang membuatnya sangatlah populer dengan kaum muda saat ini?Â
Anime dalam media hiburanÂ
Terkadang, kita menemukan, ataupun meluangkan suatu "me time" untuk diri kita sendiri. Biasanya kita ingin sebuah "me time" karena mungkin lelah setelah seminggu bekerja, atau baru menyelesaikan suatu ujian. Di masa itu, mungkin kita hanya ingin bersantai, sambil menonton youtube, bermain game, atau menonton serial favorit kita. Atau menonton anime.Â
Anime seolah-olah membentuk suatu slot yang baru dalam media hiburan. Benar, anime sama aja dengan serial yang lainnya, hanya dalam bentuk animasi. Tetapi dalam hasil yang diberikannya, itu berbeda. Pernahkah kamu merasakan hal yang sama ketika menonton anime, dengan menonton para youtuber?Â
Kalau melihat dari komponen animasi yang dimiliki anime, ada beberapa pembeda dari media lainnya. Animasi mengandalkan visual dan imajinasi dari animator, sehingga batas kreativitas bisa disebut tak hingga. Dalam hal itu, animasi dapat menggambarkan hal-hal yang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan dalam kehidupan nyata. Dengan animasi, dunia imajinatif, seperti kekuatan super, tempat ajaib, atau makhluk fantastis, dapat diwujudkan.Â
Dalam hal lain, animasi memberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosi, nada, karakter maupun komposisi dengan cara yang lebih bebas. Ketidakterbatasan ini membantu para pencipta untuk lebih bebas berekspresi. Batasan bisa diatur oleh mereka sendiri, mereka bisa menentukan hal seperti nada dan komposisi untuk mereka sendiri, sehingga animasi tidak terbatas pada satu jenis audiens. Animasi dapat menarik perhatian anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga kelompok usia yang lebih tua.Â