Mohon tunggu...
ririn indriyani
ririn indriyani Mohon Tunggu... -

just ordinary, with a little bit more taste... sangat suka akan gerimis dan bintang dan amat menyukai objectivitas dalam segi apapun...

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Senja di Negeri Ikari

20 Agustus 2010   03:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:52 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja selalu menarik di mata zahra, seorang peri kecil yang tinggal di desa Ikari sebuah desa yang bersinar dalam bahasa jepang, zahra selalu mengagumi lukisan siluet yang di lukis secara alamiah oleh sang Agung. Setiap hari zahra selalu melarikan diri dari perkumpulan peri kecil untuk menikmati senja seorang diri di lembah Oshi, karena memang di negri Ikari ada sebuah ritual untuk menari mengelilingi Jeges, sebuah kuil kebanggaan penduduk desa Ikari yang keseluruh penduduk nya terdiri dari para dewa dan peri.

Memang sdh menjadi tradisi untuk penduduk di desa tersebut jika senja menghampiri desa mereka,maka para penduduk akan berkumpul di Jeges sebuah kuil yang di agungkan.untuk merayakan kedatangan senja dengan menari dan bernyanyi krena senja hanya datang satu minggu sekali menghampiri desa ikari, karena waktu siang di desa ikari lebih lama.

Zahra sendiri berarti yang bersinar (azzahra) ayah dan ibu zahra menamakannya seperti itu karena mereka menginginkan agar kelak zahra menjadi peri yang paling bersinar diantara peri-peri yang lain.  Saat ini Zahra tinggal seorang diri di negri Ikari tersebut .Ayah dan ibu zahra sudah lama di asingkan dari negri Ikari di karenakan mereka telah melanggar adat di negri itu. karena memang di Ikari sendri kalangan peri tidak boleh jatuh cinta kepada manusia biasa.

Ibu Zahra adalah seorang peri yang diagungkan sedangkan ayah zahra adalah seorang pandai kayu yang tdk sengaja tersesat di negri peri tsb ketika akan mencari kayu untuk kebutuhan nya. Ibu zahra, Alika adalah seorang peri yang cantik, pembawaannya selalu ceria, dan satu hal lagi di kalangan paraperi alika sangat pandai sekali melukis dan menari dan suara nya pun sangat merdu kala menyanyi. Alika pun di kenal sebagai peri yang sangat dermawan dan suka menolong. hal tsersebutlah yang menyebabkan ayah alika, Raka jatuh hati kepada peri cantik itu, sama seperti zahra ibu nya pun saat mengagumi keindahan senja, dan ia sering menyendiri menjauh dari perkumpulan peri yang menari mengelilingi kuil Jeges, ia suka menyendiri di lembah Oshidan di tempat itulah Alika pertama kali bertemu dengan seorang pemuda bernama Rakakekaguman mereka terhadap senja membuat mereka jatuh hati satu sama lain, selain memang ada banyak hal yang membuat mereka saling jatuh hati.

Ternyata perasaan yang paling murni yang Dewa berikan ke pada makhluk nyamembawa malapetaka terhadap mereka berdua, Alika tdk boleh tinggal di negri ikari kembaliakhirnya alika pun pergi bersama Raka untuk bersama, namun sebelumnya mereka meminta ijin untuk terakhir kali
untuk melihat senja terakhir di lembah Oshi mereka akhir nya mengabadikan ikatan mereka di hadapn Dewa disaksikan senja terindah pada masa itu.

Ini adalah kutukan paling berat yang pernah Alika trima Ia tidak bisa lagi menikmati senja di negri Ikari dan menyendiri memuja senja di lembah Oshi. Alika mulai membiasakan diri untuk beradaptasi dengan negri yang baru, Raka mulai mencari pekerjaan yang layak untuk menghidupi belhan jiwa nya itu, dan Alika pun coba mencari kesibukannya sendiri selain mengurusi urusan rumah tangganya seperti memasak, mencuci, Alika pun mencoba membantu Raka untukmencari pelepah kelapa untuk di jadikan atap dan bisa Alika jual di pasar terdekat. setelah semuanya selesai alika pun mencari kesibukan lain selagi menunggu Raka pulang Ia coba menuliskan kisah kekagumannya akan senja dalam bentuk puisi dan ia menuliskan di pelepah kelapa, tidak ingin menyakitihati Raka ,Karena kesedihan nya itu maka alika pun menyembunyikan kesedihannya. Ia pun menyimpan rapat kekagumannya padasenja agar tdk menyinggung hati Raka Dengan penyimpan semua puisi nya di sebuah peti kayu yang ia taruh di bawah dipannya.

hari – hari yang Alika lalui dengan Raka sangat mebahagiakan namun tidak di pungkiri jika Alika sangat rindu negri ikari, namun yang lebih ia rindu adalahmenikmati senja di lembah oshi.. dan bernyanyi kecil …di lembah tersebutKesepian Alika mulai terobati dengan calon peri kecil yang sedang di kandung nya. Raka sangat bergembira sekali mendengar bahwa Alika akan menghadirkan seorang peri kecil di dunia. Raka slalu meluangkan waktu untuk Alika untuk menyaksikan senja di halaman belakang rumah nya. Hari ini tdk seperti biasanya,senja sangat indah warna kuning keemasan berpendarke segala penjuru, keramahan angin terasa syahdu, hari itu Alika merasa bahwa saat ini lahia akan menghadirkan peri kecil nya di dunia, dan Ia tahu bahwa saat ini lah saat terkahir nya di dunia ini karena bagi seorang peri ke abadian nya akan hilang jika ia memberi dan mengahdiahkan nafas kehidupan bagi yang lainnya.

Hal ini pun Ia sembunyikan dari raka,Alika paham benar dengan peraturan di dunia peri jika Ia sdh memberikan nafas nya kepada kehidupan baru maka ia sendiri harus melepaskan keabadiannya sebagai seorang peri,ketika peri kecil itu menangis di dunia Raka dan Alikasangat bahagia di tambah lagi peri kecil mereka di sambut oleh senja terindah.Raka dan Alika pun menamakannya Zahra artinya yang bersinar, semoga Zahra bisa menjadi peri yang paling bersinar di antara semua peri, tiba- tiba suara petir menyambar siang hari itu lalu muncullah suara yang paling di takutkan oleh Alika sang dewa mencoba mengingatkan Alika untuk melepaskan raga nya
namun Alika meminta satu hal kepada sang Dewa, Alika ingin jika ia harus memerdekaan dirinya ia ingin menjelma menjadi senja merah, yaitu simbol penyesalan, kesdihan sekaligus kebahgian untuk Raka, dan Zahra karena alika tdk bisa selalu besama mereka.

Demi mengetahui itu semua Raka tdk bisa berfikir jernih raka menagis sejadi – jadi nyaia tdk rela melepaskan pasangan jiwa nya itu, Alika pun bersenandung lirihia sempat mengucapkan kata – kata terakhir untuk Raka , kamu akan sellu bisa melihat ku bersamahal yang paling aku suka lihat lah senja dan kau akan melihatku dan ceritakan pada Zahra bahwa selama senja adamaka selama itulah aku akan sangat dekat dengannya, aku pun meninggalkan sesuatu di peti kecil ku di bawah dipan kita, lalu Alika terbang dan mengilang menyatu dengan langit dan berubah menjadi senja yang merah.

Sepeninggal Alika,  Raka mencoba bertahan demi Zahra dan juga demi senja merah yang masih bisa ia lihat Raka pun membaca apa yang pernah Alika tulis selama masih bersamanya, di sinilah Raka mengetahui bahwasebenarnya Alika sangat merindukan senja di negri Ikari , ia rindu akan lembah oshi nya Raka pun sangat merasa bersalah akan hal itu , Raka mulai menularkan kekaguman akan senja kepada Zahra. Hari – hari yang Raka lalui tanpa kehadiran Alika, Raka menjelma menjadi raga yang lemah tanpa semangat untuk menjalani hari nya Ia pun memohon kepada dewa agar Zahra diperbolehkan untk tinggal di negri ikari, negri di mana seharus nya Zahra tinggal. atas kebaikan sang Dewa maka Zahra pun di ijinkan untuk tinggal di negri ikari, dan Raka yang telah merdeka atas raga nya di ijinkan menjadi angin pekat kala senja

Zahra kini di negri dimana ibu nya berasal negri di mana peri-peri menari saat senja. Zahra memilki kehidupan yang menyenangkan dan kecintaan nya akan senja memang mengalir dari ayah dan ibunya hari – hari zahra di habiskan untuk menikmati senja, dan saat ini pun zahra sedang mengagumi keindahan senja dilembah Oshi di temani dengan puisi yang di buat oleh ibu nya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun