                                                                                                                  1 : Pandangan PertamaÂ
June memarkirkan motornya di teras sekolah, ia menguap beberapa kali sambil merapikan ujung-ujung rambutnya. Tubuhnya terasa capek sekali, mungkin karena semalam dia tidak bisa tidur, dan sekarang harus bangun pagi-pagi untuk mengajar di sekolah. Huff, hari jumat masih lama sekali. Hari ini masih hari senin, padahal dua hari libur namun ia tidak memanfaatkannya dengan baik. Ia malah sengaja begadang untuk menonton drama China favoritnya, go go squid.
" Zao an laoshi (selamat pagi guru) " tiba-tiba seseorang menyapanya di ambang pintu sekolah. June mengangkat kepalanya, menatap orang yang menegurnya barusan. Lalu entah darimana datangnya, energinya tiba-tiba terisi penuh. Ia tersenyum lebar dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi, sambil melambaikan tangan ke arah seorang anak laki-laki berumur lima tahun yang menyambut kedatangannya di depan pintu.
" Ni hao Jo ! Zao an ! " June melangkahkan kakinya dengan riang, berjalan ke arah Jo.
" Laoshi masih ngantuk ya ? Tadi kok keliatan lemes banget ? " celetuk Jo.
" Hah ? Kapan ? Masa sih ? Laoshi dari tadi semangat kok ! " timpal June sambil nyengir. Jo mengerutkan kening tak percaya.
" Tapi tadi laoshi keliatan .... "
" Jo, lagi ngobrol sama siapa ? " tiba-tiba sebuah suara dari dalam terdengar. June mengerutkan keningnya, ia memperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki laki-laki berusia sekitar 20 tahun itu. Tubuhnya tinggi sekitar 175 cm, berwajah oriental dengan kulit seputih susu, memakai hoodie berwarna hitam dengan rambut yang agak panjang untuk ukuran laki-laki.
Dia siapa ?
" Ko, ini laoshi nya Jojo. Laoshi favoritnya Jojo ! " ucap Jo sambil menunjuk ke arah June. Seketika itu wajah June memerah seperti kepiting rebus, June menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Laki-laki itu mengangkat kepalanya ke arah June. Ia menatap June lekat-lekat. Seperti ada kupu-kupu di sekitar perutnya, ia tertegun melihat senyum June yang meringis dengan gigi lebar. Namun entah mengapa, June terlihat sangat sangat cantik di matanya. Padahal penampilan June saat ini sangat sederhana, hanya memakai kaos putih dengan outer kotak-kotak berwarna biru langit, dan celana denim.
" Halo, ini koko Jojo ya ? " June tersenyum manis ke arahnya, menyodorkan tangannya. Saking gugupnya, laki-laki ini gelagapan, dan langsung buru-buru berpamitan dengan Jo.
