Sumenep,Madura, Jawa Timur - Anemia merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan dampak luas terhadap kualitas hidup dan produktivitas masyarakat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi anemia di kalangan wanita hamil dan anak-anak di Indonesia masih tergolong tinggi, mencapai angka yang cukup mengkhawatirkan. Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh kekurangan zat besi, tetapi juga faktor gizi yang kurang seimbang, infeksi, dan penyakit kronis.
Selain anemia, Kekurangan Energi Kronis (KEK) juga merupakan masalah gizi yang serius di Indonesia, yang dapat menggambarkan bagaimana kurangnya asupan kalori pada setiap individu di Indonesia. Kondisi ini terutama dialami oleh anak-anak, ibu hamil, dan kelompok masyarakat rentan lainnya. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi KEK masih tinggi, yang berkontribusi pada stunting dan berbagai masalah kesehatan lainnya.Â
Anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah dua masalah gizi yang saling terkait dan menjadi perhatian serius di Indonesia. Keduanya merupakan indikator penting dari status gizi masyarakat dan dapat menyebabkan dampak jangka panjang, seperti peningkatan risiko penyakit dan gangguan perkembangan.Â
Kelompok Penelitian yakni Center for Health and Nutrition Education, Counseling and Empowerment (CHeNECE) dari Universitas Airlangga melakukan pengabdian masyarakat yang sebagai upaya untuk mencegah, mendata, dan melakukan penanganan anemia dan KEK. Beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi anemia dan Kekurangan Energi Protein (KEK) kepada kader, guru sekolah dan remaja putri, melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) pada remaja putri, serta pembagian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri.Â
Pengabdian masyarakat mengenai anemia dan KEK yang dilakukan oleh tim CHeNECE Universitas Airlangga dibimbing oleh Prof. Trias Mahmudiono, S.K.M., M.Ph.(Nutr), GCAS, Ph. D., Bapak Edi Dwi Riyanto, S.S., M. Hum., Ph.D., Ibu Ira Suarilah, S.Kp., M.Sc., dan Bapak Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si., Ph.D., beserta mahasiswa Universitas Airlangga yang beranggotakan Amanda Faradhita Olivia Rakhmad, Callista Naurah Azzahra, Eka Anisah Yusryana, Maulidina Maiyarani Amroe, dan Soraya Tri Widayani.Â
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SMAs Plus Miftahul Ulum Sumenep pada hari Rabu 7 Agustus 2024, pukul 07.00 - 10.00. Kegiatan dilaksanakan di laboratorium komputer SMAs Plus Miftahul Ulum Sumenep, dan dihadiri oleh beberapa guru serta siswi kelas 10, 11 dan 12. Tim CHeNECE disambut baik oleh bapak dan ibu guru serta siswi SMAs Miftahul Ulum Sumenep, Madura, Jawa Timur.Â
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari bapak dan ibu guru yang mendampingi kegiatan, dan perwakilan dosen Universitas Airlangga sekaligus pemateri yang mengikuti kegiatan di SMAs Plus Miftahul Ulum Sumenep. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan edukasi mengenai anemia dan KEK oleh pemateri yaitu Bapak Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si. Ph.D Kegiatan edukasi yang dihadiri oleh beberapa guru dan siswi kelas 10, 11 dan 12 tidak hanya sekedar mendengarkan pemateri, guru dan siswi SMAs Plus Miftahul Ulum Sumenep mendapatkan modul mengenai anemia dan KEK dari tim CHeNECE yang dapat dibaca dan dibawa pulang, serta terdapat kegiatan tanya jawab pada setiap akhir materi. Kegiatan berjalan dengan lancar dan interaktif, guru serta siswi mendengarkan materi dengan seksama dan aktif dalam melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipaparkan, hal tersebut menunjukkan antusiasme dari para guru dan juga siswi terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) serta pendataan LILA kepada guru dan siswi yang hadir dalam kegiatan. Pelatihan pengukuran LILA dilaksanakan oleh tim mahasiswa CHeNECE dengan memaparkan prosedur pengukuran dan memperagakan prosedur pengukuran, yang kemudian guru dan siswa dapat mempraktikkan prosedur pengukuran yang telah dipaparkan. Harapan adanya pelatihan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) yang telah dilaksanakan oleh tim CHeNECE, guru dan siswi dapat mempraktikkan dalam kehidupan sehari - hari dan lebih sensitif terhadap pengukuran LILA yang menjadi salah satu indikator penentuan status gizi seseorang.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian tablet tambah darah (TTD) kepada siswi kelas 10, 11, dan 12, dengan harapan para siswi SMAs Plus Miftahul Ulum Sumenep mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin sehingga dapat mencegah terjadinya anemia dan menurunkan angka anemia pada remaja putri di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H