Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Balik Euforia Olahraga Lari yang Terus Meningkat

15 November 2024   09:19 Diperbarui: 15 November 2024   09:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak kalah penting, ada catatan yang mesti diingat dengan baik sama para pelari. Seperti nasehat dari beberapa coach "Lari itu bertahap dan berproses" Jadi jangan langsung ambil keputusan "Udah sering lari 5K, bulan depan mau half marathon akh" Tolong buang jauh-jauh pemikiran ini yah bestie. Lari 5K memang sudah sering, namun tidak baik jika langsung spontan memutuskan half marathon (21K). Apalagi tidak pernah mengikuti pelatihan terkait lari dan belum serius mengimbangi dengan olahraga angkat beban dan lainnya. 

Long run itu tidak bisa diputuskan berdasarkan rasa ingin saja. Melainkan harus benar-benar ada persiapan yang matang. Jika melihat para selebritis tiba-tiba half marathon di luar negeri, percayalah dibalik layar mereka sudah melakukan latihan dan dipandu sama pelatih supaya punya kapabilitas untuk melakukan half marathon ataupun marathon. 

Jadi, semangat dan mau mencoba banyak hal termasuk olahraga lari itu boleh banget. Namun jangan kedepankan rasa ingin tanpa diimbangi persiapan yang matang. Olahraga half marathon dan marathon bukan mainan, perlu komitmen dan keseriusan dalam mempersiapkan. Mbak Lala yang sering lari 5K saja selalu melakukan tahapan perlahan buat ningkatin jarak. Misal ambil race yang 6K, lalu 8K dan mungkin nanti akan ambil race 10K kalau dirasa kemampuan dan kondisi tubuh sudah mumpuni. 

Semoga saja melalui artikel Dibalik Euforia Olahraga Lari yang Terus Meningkat. Celah pengetahuan mendasar terkait olahraga lari dapat terisi dan terpenuhi secara bertahap sehingga para pelari kian bijak dalam memutuskan tiap event lari yang diikuti. Serta mengimbangi kemampuan berlari dengan ilmu yang tepat sehingga lari beneran memberikan impact positif bagi tubuh serta kesehatan. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, sehat selalu sobat mbak Lala. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun