Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bapak Pahlawan Keluarga

12 November 2024   19:02 Diperbarui: 12 November 2024   19:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi & di edit pakai canva 

Prinsip yang beliau pegang, yang penting halal dan keluarga bisa tetap makan serta anak bersekolah. Ekonomi keluarga kami memang sering diuji. Bahkan ada momen beneran kondisi sedang tidak baik. Kami sekeluarga makan bubur nasi supaya beras lebih hemat. Tetangga tidak ada yang tahu sama sekali. 

Bukan bapak gagal berusaha, kondisi saat itu memang krisis sekali. Syukurlah saya, mama dan kedua adik mampu melalui masa tersebut. Syukurlah bapak punya spirit yang menular pada anaknya. Sehingga kami tiga bersaudara bisa tumbuh dengan baik di tangan kedua orang tua biasa saja di mata orang lain namun sangat istimewa di mata saya.  

Bersekolah Sambil Berjualan 

Bapak seorang anak yang ditelantarkan oleh ayahnya. Sejak kecil bapak terbiasa mendampingi sang ibu untuk berjualan. Bahkan saat mulai bersekolah, bapak pun bersedia jualan di sekolahnya. Tentu dagangan dibuat sama mama bapak (nenek). 

Cerita beliau sangat menginspirasi saya, maka saat duduk di bangku SMP dan kondisi keuangan keluarga memang sedang kurang oke serta kondisi sekolah tidak dapat bantuan ataupun beasiswa. 

Maka tanpa ragu dan malu saya putuskan berjualan. Berangkat sekolah lebih pagi, membawa dagangan yang lumayan banyak. Sering ditanya orang-orang saat menaiki angkot, saya jawab tanpa gengsi.

Pengalaman berjualan itu berjalan lancar, para guru jadi mengenal nama saya. Banyak teman mengenal saya juga meski beda kelas. Terkenal karena jualan dan alhamdulillah prestasi sekolah terus membaik juga. 

Masa Putih Abu pun Berjualan

Berhubung kondisi perekonomian keluarga belum juga membaik, malah nambah banyak tantangan karena kedua adik pun semakin bertambah usia dan rentang usia kami cukuplah dekat.  Saya mengambil keputusan bersekolah sambil menjaga koperasi sekolah. 

Kebetulan dagangan saya masih bisa di titip juga. Jadinya saya akan jaga koperasi sekolah apabila jam istirahat tiba dan jam pulang tiba. Saya full time dari pagi sampe sore di sekolah. 

Jadi banyak kenal teman-teman dari beda jurusan. Lawan shif di sekolah saya kala itu anak SMA dan STM. Sedangkan jurusan sekolah saya kala itu Akuntansi - SMK. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun