Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menggunakan Hak Pilih dengan Bijak dan Maksimal

20 Januari 2024   21:32 Diperbarui: 20 Januari 2024   21:53 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2024, tepatnya bulan februari nanti, akan menjadi tahun pesta demokrasi bagi negara Republik Indonesia. Meskipun tidak terjun sebagai politikus atau relawan yang berkecimpung secara langsung di dunia politik. 

Saya sangat mengamati, serta mencari tahu terkait siapa saja calon Presiden dan Wakil Presiden di Negeri tercinta. 

Mesti berhati-hati dan pandai memilah-milih, mana saja informasi yang bebas dari hoax dan mana saja informasi yang mengandung hoax. 

Yang mau saya tekankan disini terkait gunakan hak pilih masing-masing individu secara bijaksana dan maksimal. Satu suara dari kita sangatlah berarti dan ada kontribusi untuk kemajuan negara kita 5 tahun kedepan. 

Meskipun begitu, jujur saja saya tidak pernah secara gamblang menyatakan dukungan saya ke salah satu paslon Capres, karena saya lebih ingin tetap terjaga silaturahmi serta kedekatan, di dunia nyata banyak sekali penggemar fanatik yang tidak suka kalau kita beda pilihan. Ini bukan secara mayoritas sih, hanya saja mencegah jauh lebih baik ya. 

Meski harus kita ingat juga sih slogan luhur "Bhineka Tunggal Ika" Setiap kali mau ngotot dan enggan bertemu yang punya perbedaan. Sejatinya Bhineka Tunggal Ika, berarti Berbeda-beda tetap satu jua. Meski beda pilihan harusnya tetap akur dan berdampingan, semoga saja. 

Syukurnya, di rumah saya punya teman ngobrol dan bertukar opini terkait 3 Capres kali ini. Tentu tidak lain dan tidak bukan beliau adalah Bapak saya. Sedari saya masih bersekolah, saya biasa nonton debat bareng beliau. Beliau tidak menggebu ke salah satu, lebih suka mengamati secara data dan fakta, kemudian menelaah visi serta misi dari masing-masing Capres & Cawapres. 

Jadi, diskusi kami pun terasa enjoy dan tidak saling mengintimidasi satu dengan yang lain. Malah bisa membuka wawasan saya juga. 

Tentu situasi seperti ini, sangat saya impikan. Andai di lingkungan masyarakat kita semua bisa bertukar pikiran dengan kepala dingin dan netral. Tidak terlalu berpihak secara membabi buta, pasti nya sangat seru ya. Makin menambah wawasan serta pandangan.

Jadi, besar kemungkinan yang terpilih ialah yang terbaik menurut seluruh rakyat. Itu adalah impian besar, yang bisa mulai diwujudkan perlahan-lahan. Kalau ada yang mau ngajak sharing tukar pikiran, coba ajakin ngobrol secara tenang dan damai. Siapa tau lawan bicara kita pun bisa lebih santun dan nyaman buat diajak diskusi dan syukur-syukur bisa saling menambah wawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun