Banyak kegiatan baru yang dilakukan oleh maroyitas orang dimasa pandemi ini, salah satunya menggiati bercocok tanam dengan menggunakan teknik hidroponik.Â
Maklum masa pandemi memang membatasi gerak setiap orang, terjebak terlalu lama dirumah membuat ide-ide kreatif bermunculan dan keinginan eksekusi semakin besar.Â
Sebagian ada yang bercocok tanam di area pot dan halaman (masih punya lahan luas), sebagian berkreasi dengan keterbatasan lahan.Â
Hidropinik naik daun dan digemari oleh banyak kalangan dimasa pandemi. Nilai lebihnya kita mulai punya keinginan untuk bercocok tanam dan bisa panen yang artinya menghemat pengeluaran.Â
Hidroponik tidak rumit namun tidak mudah juga, saya mencoba menyemai bibit dan memang sempat mengalami kutilang (tanaman yang disemai tinggi kurus) membuat saya mencari tahu apa sih penyebab nya nah ternyata saat menyemai kita harus membiarkan bibit terkena sinar matahari yang cukup serta mendapat asupan air yang cukup.Â
Setelah dicoba akhirnya kutilang itu hilang dan bibit tumbuh dengan baik. Tidak cukup sampai disitu, saat bibit sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media hidroponik kita juga harus mengontrol pergantian air serta memastikan asupan cahaya matahari yang cukup.Â
Hasilnya, sesuai dengan banyaknya yang kita tanam. Jika banyak hasilnya banyak juga pun dengan sebaliknya.Â
Tentu menjadi kebiasaan baru yang bernilai positif. Semoga terus bisa di tekuni minimal untuk mengurangi biaya konsumsi.Â
Saat lebih hemat, tentunya bisa meningkatkan nilai tabungan atau investasi. Semangat mencoba sobat, semoga bermanfaat ya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H