Sejak bulan Maret 2020 kita semua menjalani masa karantina, menghindari kerumunan dan menjalankan pekerjaan dari rumah (WFH).Â
Selama itu pula, kita menahan diri untuk tidak melakukan wisata. Rasanya cukup jenuh, namun demi kebaikan semua kita memilih menghibur diri di dalam rumah dengan berbagai aktivitas mulai dari nonton drama korea, berkebun sampai membeli perlengkapan elektronik untuk menunjang aktivitas dirumah supaya jenuh dan bosan teratasi.Â
Disisi lain, kita pun sadar untuk menghemat pengeluaran. Memangkas berbagai pengeluaran yang tidak penting, mengalihkan nya ke dana darurat. Serta terus mensupport sesama dengan yang kita bisa lakukan.
Pandemi ini mengajarkan banyak pembelajaran yang luar biasa, bagaimana cara kita tetap survive di tengah wabah. Bagaimana cara mengatasi kejenuhan hingga menciptakan ide bisnis dari peluang yang ada.Â
Berwisata di masa pandemi tepatnya di masa PSBB transisi, sebagian beranggapan terlalu egois jika harus berwisata dalam situasi seperti saat ini. Sebagian berprinsip bahwa wajar saja berwisata asal menerapkan protokol kesehatan dan berwisata jarak dekat.Â
Terlepas dari perbedaan kedua pendapat, bagi yang akan melangsungkan wisata di masa PSBB transisi sebaiknya mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pakar kesehatan. Sehingga perjalanan aman, di tempat wisata aman dan kembali dengan aman.Â
Jangan lupa membawa masker, mencuci masker dengan benar, membawa sabun cair, mengenakkan pakaian panjang (jacket), mengecek atau mencari tahu informadi seputar tujuan wisata, melakukan pembayaran secara elektronik, hindari tempat wisata yang ramai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H