Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Memasak di Rumah Sama dengan Berhemat

16 Januari 2020   21:39 Diperbarui: 16 Januari 2020   21:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian orang merasa membeli makanan akan lebih menghemat pengeluaran dibandingkan dengan memasak sendiri. Sebetulnya pemikiran begitu tidak terlalu pas, mungkin jika kita orang yang super sibuk dan berpenghasilan menengah keatas maka yang ada adalah tidak punya waktu untuk memasak dan lebih praktis membeli saja. 

Bayangkan saja jika kita sudah berkeluarga misal dengan 2 orang anak dan seorang pengasuh, makan sehari tiga kali dan semua nya serba beli diluar. Silahkan hitung berapa buget makan selama satu bulan. Dibandingkan dengan berbelanja bahan masakan sendiri, diolah sendiri.

Berdasarkan pengalaman nyata saya selama ini, setiap hari sabtu saat libur ngantor saya berbelanja di pasar tradisional paling besar pengeluarannya yaitu 250.000 per minggu untuk mrmbeli : bumbu, sayuran, daging/ikan/ayam dan beberapa kilo buah. Sedangkan untuk gas sesuai penggunaan selama ini gas 3kg cukup untuk 2-3 mingguan, skala memasak sehari dua kali untuk 2 porsi atau 4 porsi. 

Sesekali jika benar-benar sibuk, saya akan memesan makanan online atau mencari penjual makanan disekitar rumah. Biasanya dalam sebulan hanya 5-6 kali saja dan itu pun cari makanan yang tidak terlalu mahal, setelah di kompair rasanya akan lebih hemat memasak makanan sendiri dan pasti lebih higenis karena sejak pemilihan bumbu, sayuran dan lauk-pauk nya sudah dipastikan kualitasnya bagus terus cara pengolahan dan kebersihannya juga terjamin. 

Cuma butuh evort lebih yaitu meluangkan waktu, tenaga dan ide. Demi upaya berhemat serta demi memastikan makanan nya sehat, rasanya tidak ada masalah. Sebuah usaha-upaya agak lelah dan capek, merupakan salah satu cara mengelola pengeluaran agar lebih efesien. Kelebihan yang bisa dirasakan juga ada banyak, sering cari tau resep setidaknya hal tersebut menambah pengetahuan dan wawasan terkait masakan.

Kemudian lebih bisa memetakan jadwal menu serta memanage waktu. Apalagi jika punya anak kecil, memastikan asupan makanan yang baik menjadi salah satu kewajiban seorang ibu serta menjadi tugas tersendiri. 

Jadi mari membuat memasak menjadi menyenangkan, silahkan minta bantuan pak suami untuk mencuci peralatan masak. Menumbuhkan kerja sama tim dalam tindakan nyata, sering makan bersama dirumah juga menjadikan keluarga lebih hangat dan di momen makan bisa dijadikan ajang bercerita, setidaknya dialog tetap terjaga. 

Percayalah makanan yang diolah dan dimasak oleh seorang ibu, akan selalu di ingat dan dikenang sebagai masakan terenak karena masaknya penuh cinta dan ketulusan. Mari ramaikan kembali dapur, jika ingin sekalian mengshare resep juga bisa sambil meningkatkan skill photo dan skill penataan makanan ada media sharing resep dan langkah-langkahnya yaitu cookpad_id. Aplikasinya bisa didownload di play store, setidaknya para ibu juga bisa memberikan kebermanfaatan melalui resep makanan.

Pasti sangat berguna untuk dijadikan referensi variasi menu para ibu dirumah. Selain itu kita juga tetap merasa senang saat melakukan kegiatan memasak, support juga dengan bahan dan perlengkapan yang menarik serta memudahkan ibu untuk memasak. Percayalah, masakan Ibu selalu juara untuk anak-anaknya dan ketika si anak tumbuh dewasa akan selalu ada kerinduan kepada ibu selain kehangatan pelukan ibu juga masakan ibu dan kebersamaan saat makan bareng dimeja makan. 

Nyalakan kembali kompor mu, ibu dan pastikan asupan gizi anak-anakmu terjaga ya. Sesekali jika lelah melanda, atau ingin merasakan masakan yang berbeda silahkan ajak keluarga makan diluar. Makan diwarung tenda atau di restoran. Tapi jangan tiap hari ya, sayang uangnya bisa dipakai untuk prioritas yang lain lho.. hehhehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun