Mencatat dan Meningkatkan Ingatan

Ada beberapa guru mata pelajaran hafalan, yang menganjurkan mudirnya untuk mencatat meskipun mereka memiliki buku modul atau buku paket. Alasan sederhananya setidaknya ketika mencatat kita akan membaca tulisan yang ada di papan tulis untuk dicatat kedalam buku atau laptop.

Proses tersebut setidaknya otak atau memori kita mereka banyak kalimat yang ada dipapan tulis, minimal ada beberapa kalimat yang bisa diingat ketika ulangan atau tes tiba. 

Sayangnya dizaman yang semakin canggih, kini cukup dengan memotret saja. Tidak mau lagi mencatat karena mencatat itu capek dan bikin buku boros. Oke, disisi lain ada penghematan penggunaan kertas.

Namun saat sudah dipotret akankah kita meluangkan waktu untuk membaca apa yang kita potret? Jawabannya secara mayoritas adalah tidak dibaca, langsung disave saja pada memory hp. Terus kapan belajarnya? Sistem kebut semalam atau SKS. Lalu bagaimana melatih daya ingat kita? Sedangkan kita saja membacanya hanya sekali dan berharap ada kesempatan untuk nyontek atau lihat di Hp.

Sayang sekali ya, teknologi yang semakin canggih seharusnya diimbangi dengan kualitas SDM yang lebih canggih lagi. Bukan diimbangi dengan SDM pemalas dan suka yang instan. Daya ingat atau mengingat itu harus terus dilatih dan dibiasakan, saat otak terlatih untuk berfikir dan mengingat setidaknya peluang pikun akan sedikit. 

Kepikunan disebabkan oleh kurang bekerjanya otak, sehingga membuat daya ingat terus terkikis dan tumpul. Selagi muda teruslah latih otak agar berfikir dan mau mengingat. Silahkan coba dengan mengingat nomor Hp pribadi dan nomor-nomor hp orang terdekat, cobalah membaca kemudian mengulang bacaannya kemudian mencatat ulang intisari yang masih diingat. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga kinerja otak serta daya ingat.

Semoga kita semua bisa memaksimalkan titipan dari Sang Khalik dengan penuh kebijaksanaan. Aamiin 

Semangat terus