Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teruntuk Buah Hatiku Kelak

5 Juli 2019   18:32 Diperbarui: 5 Juli 2019   21:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelak, mama harap kamu dapat menemukan tulisan ini.

Saat kamu nanti terlahir kedunia, percayalah kamu adalah seorang pemenang. Kamu adalah sosok yang dinantikan dengan penuh do'a & harapan. Mamamu, papamu, kakek-nenekmu pun sangat menantikan kehadiran mu di tengah-tengah keluarga ini. Tangis mu pertama kali pecah di ruangan persalinan, mama mu menangis haru. 

Selama 9 bulan kita bersama, kamu berada diperut mama. Mulai dari sebesar kacang sampai kamu terbentuk sempurna. Kamu mampu menendang-nendang, mama harus berusaha bahagia ketika mengandung mu. Menahan segala gelisah dan sedih, agar kamu terlahir ceria dan penuh bahagia.

Mama dan papa mu, terus merancang banyak hal dengan sedemikian rupa. Cara menyambutmu, cara mendidik dan mengarahkan mu kelak. Pinta kami setiap habis sholat adalah "semoga kamu terlahir menjadi anak yang tangguh, beriman, bertaqwa dan keberadaan mu memberi manfaat terhadap sesama" mama dan papa berharap kamu tumbuh dengan baik, belajar dengan baik, menganalisa dengan baik. 

Semoga kamu bisa membedakan yang mana haq dan bathil. Mama berharap dapat mengajari mu membaca Kitab suci dengan sebaik mungkin, bersama-sama  mempelajari dan menghafal nya juga mengimplementasikan kedalam kehidupan yang nyata. 

Nak, dunia ini penuh kefanaan serta tipu daya. Kamu harus membentengi diri dengan keimanan dan harus pandai mengendalikan hawa-nafsu, terutama saat kamu menginjak usia baligh. Ada banyak gejolak perasaan tertarik pada lawan jenis, ada rasa kagum yang menggebu ada rasa ingin di sanjung. Saat itulah kamu diuji, bagaimana sikap dan cara mu mengendalikan gejolak itu. Semoga rasa malu dan iman mu dapat mengendalikan semua gejolak yang tak terelakan itu ya, nak. 

Saat itu tiba, kami mohon untuk dapat mengendalikan diri dan menahan segala gejolaknya didalam hati, kamu boleh bercerita pada mama & papa. Kami adalah orangtua sekaligus sahabat terbaik mu. Berikanlah rasa percaya kepada kami, sebagimana kami berusaha mempercayai kamu.

Meski kami kadang terasa kuno dan ketinggalan trend, tapi percayalah kami tidak akan mengarahkan mu ke arah yang salah. Kami ingin memberikan yang terbaik, meski kamu saat itu belum memahami dan merasa kesal pada kami. Kami berharap kamu dapat memilah-milah antara hal yang benar dan yang salah, belajar mengambil keputusan yang bijak dan terus beristiqomah sesuai dengan ajaran agama dan kitab al-qur'an .

Semoga kamu tumbuh dengan baik, penuh rasa hormat, kasih-sayang dan memiliki simpati juga empati yang tinggi. Jadi lah seseorang yang senantiasa menjungjung kejujuran dan jadilah dirimu sendiri, seutuhnya tanpa dibuat-buat . Tumbuhlah dengan baik, semoga Allah senantiasa menjagamu (do'a setiap kamu melangkah jauh dari mama). 

Nak, mama dan papa tidak akan mendidik kamu dengan memanjakan mu dan menuruti apa-apa yang kamu inginkan. Mulanya kamu akan marah dan merasa tidak kami sayangi, namun kelak kamu akan merasa berterima kasih karena kami tidak memanjakan mu dan tidak mendidik mu dengan cara yang kurang tepat.

Oh ya papa dan mama selalu membicarakan mu disetiap obrolan kami dan selalu merindukan kamu ketika kamu jauh dari kami. Kamu memang dunia kami, kami selalu mendoakan dan menantikan kehadiran mu. Nak, kelak jangan mudah merasa kecewa. Saat hal-hal yang kamu inginkan dan kamu harapkan tidak dapat kamu capai, atau ketika kamu mengalami kegagalan-kegagalan yang membuat mu merasa down, drop. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun