Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Becermin

25 Juni 2019   16:59 Diperbarui: 25 Juni 2019   17:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekumpulan ke-absurd, ke-unik sekaligus kenyataan yang menggelitik (kejadian sehari-hari, dari sekedar cerita para sahabat hingga beberapa pengalaman pribadi). Ternyata sadar atau tidak masyarakat Indonesia ini rata-rata memiliki tingkat penasaran dan kritis yang sangat bagus. Namun sayangnya, terkadang rasa kritis tingkat dewa ini salah tempat, alias tidak pas posisi dan porsinya. Misal pada saat membahas Pelajaran/rapat penting atau diskusi serius seringkali kita terdiam tanpa kata tanpa pertanyaan-pertanyaan kritis. Padahal disaat seperti itu kritis dan kepo nya kita akan menghasilkan banyak ide, banyak masukan yang membuat diskusi semakin asik dan menarik. 

Betul memang disaat-saat seperti itu, seringkali otak kita malah blank dan not connecting, sayang yaaa... padahal tempatnya sudah sangat pas. Lain hal ketika kita sedang ingin tahu kehidupan 'seseorang' saat kita malu untuk kepo atau bertanya secara langsung, kita akan coba menggali informasi ke orang-orang yang dirasa memiliki jawaban atas kekepoan kita tersebut. Intinya kepo dan kritis kita kadang ada ditempat yang tidak pas, kenapa bisa begitu? kadang karena kita sedang kurang sibuk atau hampir kekurangan aktivitas makanya muncul-lah ke-keppo an yang tidak pada tempatnya. Ayo jangan mulai senyum-senyum atau mulai gahar karena merasa kesenggol dengan tulisan ini hehe, tanpa disadari kita akan mengkui secara alami atas hal-hal yang memang kita lakukan lho. 

Keppo dan kritis itu baik dan bagus apabila ditempatkan pada wadah yang tepat dengan takaran yang pas, bahkan akan membuat kita lebih kreatif atau lebih out of the box.  Jadi sebagai salah seorang yang sudah membaca ini, mari mulai berkaca secara jujur. Berkaca apakah kita memiliki sikap kritis dan keppo yang sudah pada tempatnya, atau malah sebaliknya. Nah, jika sebaliknya apa yang harus dilakukan? yuk berbenah diri, yuk tanamkan didalam hati dan mindset bahwa yang sedang kita alami ini tidak lah bagus untuk kehidupan kita secara pribadi maupun orang lain. Ingat lagi deh kalau kita melakukan sesuatu yang kurang bermanfaat atau unfaedah itukan akan berbalik ke diri kita, entah besok-lusa atau dimasa yang akan mendatang.

Mulai mencari kesibukan yang lebih berfaedah, apalagi saat ini kan sedang banyak komunitas-komunitas hijrah. Tidak hanya dari segi akhlak, fashion bahkan ada banyak komunitas penghafal Qur'an. Nah ada banyak pilihan kegiatan positif kan, tinggal bagaimana kita memaksakan hati dan pikiran untuk memulai berbenah dalam langkah yang nyata.

Sejatinya setiap kita mencari-cari informasi tentang orang lain, ingatlah mungkin saat itu kita sedang tidak memiliki kesibukan sehingga ada celah untuk menempatkan sikap kritis yang tidak pada tempatnya. 

Semoga Bermanfaat yaaa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun