Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tetap tenang

11 Januari 2018   20:11 Diperbarui: 11 Januari 2018   20:27 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: Vogue Australia

Tetap Tenang 

 

haloo sobat, 

Tetap tenang, meski situasi sulit sekalipun . Terlihat sederhana ya, namun siapa sangka dalam prakteknya tidaklah mudah. Seringkali kita akan lebih mudah bersikap sesuai dengan situasi dan kondisi sekitar kita (jarang sekali bersikap tenang). Tepatnya lebih mudah terbawa emosi atau perasaan. 

Padahal jika kita telaah, manfaat dari bersikap tetap tenang dalam berbagai kondisi. Rasanya kita akan berjuang untuk tetap tenang. Yups betul, bersikap tenang, secara medis akan lebih menyehatkan (karena kita tidak membuat otak dalam keadaan tegang, tekanan darah stabil, tidak akan mudah naik darah) meski naik darah tidak selalu karena sikap (kadang faktor makanan juga mempengaruhi). Tidak membuat otot tegang, tidak membuat otak bekerja lebih keras dan akan membuat si pemilik sikap tenang menjadi lebih awet muda, tidak beresiko mengalami depresi. 

Seseorang yang dapat bersikap tenang dalam situasi dan kondisi yang buruk atau kesulitan yang sangat-sangat sulit. Ialah seorang yang bisa mengendalikan hati dan pikirannya agar tidak terpengaruhi/dikeruhi oleh situasi dan kondisi (yang salah sekalipun). 

Seperti kutipan "ketenangan lebih berpengaruh dari pada kata-kata" Thomas Carley. Kutipan bijak itu memberikan gambaran, betapa besar energi positif yang dimiliki oleh seorang yang bersikap tenang. 

Persoalan yang rumit pun, jika dihadapi dengan kepala dingin dan ketenangan akan mempermudah dalam proses pemecahan masalah itu sendiri. 

Memang pada prakteknya tentulah tidak mudah bagi kita untuk bersikap tenang dalam keadaan yang memancing emoai untuk meluap-luap bahkan meledak-ledak (apalagi generasi muda) yang lebih mudah merasa tersulut, masih membara dan penuh dengan semangat (yang kadang semangat ke arah emosional). Tapi harus kita camkan baik-baik dihati sanubari, ketenangan tidak pernah merugikan pelakunya (pikirannya jernih, kepalanya dingin, hati nya lapang, pemikirannya logis dan rasional). Sehingga keputusan-keputusan yang dibuat pun akan lebih masak, dan tidak menimbulkan penyesalan. 

Seperti yang kita ketahui, penyesalan ity datang diakhir (kalau diawal namanya pendaftaran). Kenapa ada penyesalan? Karena adanya pembuatan atau pengambilan keputusan yang tergesa-gesa, penuh emosi, meledak-ledak, tidak dapat berpikir logis. 

Abu Hamid Al Gazhali pernah berujar "Hadapi kawan atau musuh mu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan. Kerelaan penuh kesopanan, dan ketenangan. Jangan menampakkan sikap angkuh dan sombong" nah, perumpaan nya cukup bijak bukan? Saat kita berhadapan dengan musuh biasanya kita akan bersikap buruk, terbayang saat kita menghadapi masalah besar dan kita tidak bersikap tenang. Celakalah, penyesalan lah yang akan kita rasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun