Mengenalmu bukan sebuah kebetulan tapi mungkin adalah Takdir. Kenapa aku bisa berkata seperti itu, karena saat aku mengenalmu adalah saat dimana titik jenuh ku untuk tau tentang cinta.
Mengenalmu seakan membawa cinta yang baru untukku meski tak sehebat cinta yang lalu tapi cintamu sungguh menggetarkanku. Hampir setahun kita bersama, tapi kita tak pernah bertatap muka. Aku yang jauh dinegri orang dandi negri tercinta. Ya memang perkenalan kita hanya melewati kejaring sosial yang bernama Facebook tapi seolah nyata dikehidupan ku. Engkau tak pernah merayuku, bahkan engkau tak pernah memujiku. Tapi sikap yang kau tunjukan padaku lewat perilakumu bisa akh menilai bahwa kau tak main main denganku.
Engkau bukan lelaki yang sempurna seperti cintaku yang dulu tapi engkau mencintaiku dengan sempurna. Kesabaran mu menghadapi egoisnya aku, kesabaranmmu menasehatiku dengan pesan yang memamng membangun jiwaku membuat aku takut kehilangan mu.
Biarlah orang berkata aku gila mencintaimu takkan aku dengarkan.
Meski orang lain akan menganggap remeh dirimu aku akan menepisnya. Yang merasakan aku, yang menjalanipun aku, mereka hanya bisa melihat saja, dan berkomentar tanpa punya hak untuk ikut campur.
Sayang.... Aku mencintaimu
Bangka belitung, 25 mei 2013