Mohon tunggu...
Mylinda Gadis
Mylinda Gadis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang kuat, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam berbagai situasi, saya mampu beradaptasi dan menyampaikan ide dengan jelas dan efektif. Saya percaya bahwa komunikasi yang baik adalah kunci membangun hubungan yang solid, memecahkan masalah, dan menciptakan kerja sama yang harmonis. Saya senang mendengarkan, memberikan feedback konstruktif, serta menciptakan ruang dialog yang terbuka dan penuh empati. Dengan pendekatan ini, saya berusaha untuk menginspirasi, memotivasi, dan membangun kesepahaman dengan siapa pun yang saya temui.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyibak Sejarah dan Pesona Rumah Gajah Mungkur: Ikon Budaya Gresik yang Tak Lekang oleh Waktu

10 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada Jumat, 4 Desember 2024, lima mahasiswa Universitas Airlangga berkunjung ke Rumah Gajah Mungkur, sebuah ikon bersejarah di Kota Gresik. Bangunan megah yang berdiri kokoh di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem ini menjadi saksi bisu kejayaan para saudagar pada akhir abad ke-19. Lebih dari sekadar bangunan, Rumah Gajah Mungkur adalah representasi sosial budaya yang sarat makna dan identitas.

Rumah Gajah Mungkur memadukan elemen arsitektur tradisional Indonesia dengan pengaruh kolonial Belanda, Tiongkok, dan Timur Tengah. Patung gajah yang menghadap rumah – simbol yang melahirkan nama "Gajah Mungkur" – memberikan daya tarik tersendiri. Haji Djaelani, pembangun rumah ini, sengaja menempatkan patung tersebut menghadap teras agar dapat dinikmati dari dalam rumah.

Namun, lebih dari sekadar simbol estetik, patung gajah ini memunculkan cerita menarik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di balik keindahannya, patung ini juga menjadi saksi sejarah perjalanan kehidupan para saudagar kaya di Gresik, termasuk kunjungan bersejarah Susuhunan Pakubuwana X pada 1927, yang diabadikan dalam surat kabar De Indische Courant. 

Kini, Rumah Gajah Mungkur bertransformasi menjadi pusat produksi dan pameran batik khas Gresik. Achmad Choiri, pemilik rumah yang juga keturunan keempat Haji Oemar, menjadikan rumah ini sebagai tempat pengembangan motif-motif batik ikonik seperti sisik bandeng, walet, jajanan pudak, hingga motif Gajah Mungkur. Setiap motif menceritakan kisah dan kearifan lokal yang merefleksikan kehidupan masyarakat Gresik.

Para mahasiswa Universitas Airlangga yang mengunjungi tempat ini disuguhkan cerita sejarah yang sarat makna oleh Pak Nud, budayawan lokal dan kerabat keluarga besar Haji Oemar. Dalam perbincangan hangat, mereka mendalami bagaimana sejarah, budaya, dan seni berpadu dalam satu rumah ini.

Pengalaman kunjungan ke Rumah Gajah Mungkur bukan hanya menarik tetapi juga penuh inspirasi. Kami telah mengabadikan momen ini dalam sebuah video dokumenter yang mendalam dan menyentuh. Anda akan diajak menjelajahi keindahan arsitektur, kisah sejarah para saudagar, hingga keunikan batik khas Gresik.

Jangan lewatkan kesempatan untuk ikut merasakan pesona Rumah Gajah Mungkur melalui video kami di YouTube! Klik di sini untuk menontonnya. Pastikan Anda menyaksikan bagaimana rumah ini menjadi saksi sejarah dan simbol kearifan lokal yang terus hidup hingga hari ini. Jangan lupa untuk menyukai, berkomentar, dan membagikan video ini agar lebih banyak orang mengenal salah satu warisan budaya Gresik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun