Mohon tunggu...
mylen tera
mylen tera Mohon Tunggu... -

pekerja keras dari lahir hingga sekarang, sangat benci dengan koruptor, pornografi, sedih dengan penerapan hukum di Indonesia yang masih acrakadut gak karuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demokrasi= Demo ?? atau Demokrasi= Democrazy??

28 Januari 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:13 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini Kamis tanggal 28 Januari 2010, jakarta diguncang DEMO yang dilakukan oleh segelintir orang (kalau media cetak maupun visual biasanya suka membesar-besarkan sehingga suka disebut "demo besar-besaran") padahal kalo dibandingkan dengan jumlah penduduk Jakarta, maka jumlah orang yang DEMO hanya segelintir saja. Sisanya yang sebagian besar hanya bisa menggerutu karena jalanan menjadi macet, jalur angkutan umum dipindahkan, jalanan jadi kotor karena banyak sampah dll.

Inikah buah dari dari sebuah proses REFORMASI??? Apakah harus dengan cara DEMo untuk mengemukakan pendapat?? Buat apa kita punya perwakilan kita di DPR??? Ataukah DEMO ini hanya dilakukan oleh orang-2 dari golongan putih?? Alias tidak punya partai??

Kalo saya amati dan membaca berita dari media cetak maupun melihat berita di media visual, jelas bahwa demo yang terjadi hari ini terdiri dari beberapa elemen, ada dari kalangan MAHASISWA, dari Kalangan gerakan pemuda sebuah partai, LSM-LSM dan lain sebagainya. Apakah mereka sudah tidak percaya lagi dengan perwakilannya yang sekjarang duduk dengan manis di gedung DPR?? Ataukah memang sebagian besar yang demo benar-2 dari golongan putih??

Sungguh sangat disayangkan bahwa demokrasi yang berkembang dinegara kita tidak sejalan dengan pemahaman demokrasi itu sendiri. Sungguh sesuatu yang NAIF bahwa di alam demokrasi ini kegiatan DEMONSTRASI dijadikan sarana utama untuk menyampaikan aspirasi??? Lalu buat apa kita menggaji wakil kita di DPR?? Kalo kita punya uneg-2 sampaikanlah kepada wakil kita yang terhormat!! Itu baru namanya demokrasi, orang boleh berpendapat tetapi tentunya dengan cara yang lebih elegan..bukan dikit-dikit turun kejalan??!! Pake di bayar pula he he he

Harusnya kita lebih dapat mengekang diri, lebih banyak instropeksi diri, lebih banyak untuk belajar DEMOKRASI yang benar, belajar mengemukakan pendapat secara lebih elegan, lebih banyak memanfaatkan wakil kita di DPR sehingga mereka memang pantas digaji besar...dan lebih bersikap obyektif di dalam memandang suatu hal. Jangan sampai bahwa kita hanya ikut-ikutan ikut DEMO tanpa tahu apa sih yang diaspirasikan apalagi ikut demo karena dibayar oleh pihak tertentu!!!

Kita memang perlu dan memang sangat perlu mengkritisi pemerintah..tapi tidak dengan sedikit-2 melakukan DEMO. Harusnya temen-2 dari kalangan MAHASISWA yang merupakan calon intelektual dimasa datang lebih menitik beratkan kepada penyampaian aspirasi dengan cara yang lebih baik bukan dengan sedikit-2 DEMO. Masih banyak cara penyampaian aspirasi yang lebih baik dan ELEGAN. Sehingga artikata MAHASISWA akan selalu teringat dimasyarakat sebagai kalangan yang benar-2 terpelajar, intelek, punya wawasan luas. Jangan sampai bahwa stempel yang melekat di masyarakat adalah bahwa mahasisa itu "TUKANG DEMO". Carilah cara penyampaian aspirasi yang lebih baik.

Untuk kawan-2 dari LSM, Barusan Muda partai dll mestinya juga lebih mengutamakan cara penyampaian aspirasi yang lebih oke. Turun ke jalan adalah cara paling terakhir yang digunakan sehingga tentunya masyarakat akan lebih memandang positif suatu LSM, suatu perkumpulan Barisan Pemuda, sebagai lembaga atau perkumpulan yang bonafide dan lebih mengutamakan akal pikiran dari pada tenaga untuk turun ke jalan.

Karena DEMOKRASI itu tidak sama dengan DEMONSTRASI!!!

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun