Mohon tunggu...
Gilang Pertama
Gilang Pertama Mohon Tunggu... Freelancer - Only Blogging for Certain Mood!

Peminat Traveling & Brand Enthusiat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Loyalitas Berbicara: Sebuah Pelajaran dari Selembar Surat Milani untuk Garuda Indonesia

7 Juli 2019   18:11 Diperbarui: 17 Juli 2019   18:12 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Indonesia A330-300 economy class. Photo: Raja Siregar

Hari ini saya memutuskan untuk mulai perdana menulis di Kompasiana, Saya sempat kebingungan ingin menulis apa sampai pada akhirnya saya mendapatkan kiriman foto  selembar kertas yang ditulis seorang anak bernama Milani.

Kemarin petang saya mendapatkan kiriman pesan singkat di Whatsapp berupa file foto yang berisi tulisan dan gambar warna warni yang menunjukan ungkapan kekaguman seorang anak kecil yang berusia 8 tahun bernama Milani untuk maskapai Garuda Indonesia.

Jika diperhatikan apalagi di tengah isu-isu yang beredar luas di masyarakat mungkin tulisan tersebut terkesan menjadi sebuah gimmick, namun kalau dipikir masak2 selembar kertas bergambar warna warni dengan tulisan yang ada di kertas tersebut sepertinya terlalu sederhana jika disebut sebagai sebuah gimmick.

Dokpri
Dokpri
Apalagi sulit rasanya jika seorang anak dengan mudahnya mau menuangkan isi kepalanya dengan arahan tertentu, saya melihat gambar tersebut tertuang mengalir begitu saja karena ada perasaan tenang dan nyaman. Kita pun sebagai orang dewasa tentunya akan jauh lebih mudah ketika menuangkan ide-ide atau perasaan emosional pada saat kondisi sedang tenang bukan?

Ada pelajaran yang menarik yang saya pikir dapat menjadi value pembelajaran kita semua dari selembar surat milik Milani tersebut. Bahwa ternyata kekuatan sebuah loyalitas brand ternyata tidak melulu harus diukur melalui barometer kompleks sebuah consumer insight yang bahkan seringkali kita membacanya tanpa memahami isinya sama sekali.

Seperti Surat Milani, kita dapat menangkap kesan kekuatan sebuah brand hanya dari aksi spontan seorang anak kecil yang menyampaikan kekagumannya atas Garuda Indonesia tentang apa yang ia rasakan selama beberapa jam di dalam Pesawat.

Dari titik ini saya melihat bahwa kekuatan keterikatan brand Garuda Indonesia terhadap pengguna layanannya ternyata melebihi ekspektasi saya sebagai frequent flyer Garuda itu sendiri. "Sedalam" itu hubungan brand yang terjalin antara pengguna layanan terhadap value dari brand Garuda.

Keterikatan value brand Garuda tidak hanya dialami oleh Milani saja, waktu itu salah satu teman media sosial saya mengungkapkan kegembiraannya dengan mengunggah sebuah foto di Terminal 3 dengan caption, "Akhirnya baru pertama kali nyobain Garuda". Wow, ternyata sekuat itu brand Garuda di mata masyarakat, ada "pride" tersendiri ketika seseorang pernah terbang menggunakan Garuda Indonesia.

Kembali ke selembar surat Milani, dalam surat tersebut dia menggambarkan bagaimana dia menceritakan kesenangannya terbang bersama Garuda dikarenakan beberapa poin yang dia gambarkan seperti Fun Music, Welcoming, Relaxing, Fun, Cherfull, hingga Amazing Food.

Seorang anak kecil bisa menggambarkan secara gamblang aspek apa saja yang menjadikan dirinya kagum atas sebuah brand menunjukan familiriasi layanan dan brand Garuda telah tertanam dengan baik di mindset penumpangnya.


Di balik kekuatan Brand Garuda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun