Mohon tunggu...
Syarifah Aulia
Syarifah Aulia Mohon Tunggu... -

staying on d'beautiful place of life

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cinta Zaman Baheula

18 November 2011   06:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini postingan pertama saya.Harap maklum jika bahasanya masih acak adul ndak jelas ^o^v
Postingan ini akan sedikit membahas cinta zaman baheula.Ya,cinta zaman dulu. Cinta yang hadir bukan di waktu sekarang. Cinta yang bisa jadi udah basi, udah lama memasuki masa kadaluarsa nya. Bisa cinta apa saja. Tapi yang akan saya tulis adalah cinta ZAMAN SMA.
Aih! Zaman SMA. Kata orang,cinta SMA itu adalah cerita cinta yang patut diperhitungkan kenangan. Iya kah? Saya tidak terlalu faham di mana sisi "patut diperhitungkan"nya. Yah,mungkin saja dinilai karena pas zaman SMA manusia pada umumnya lebih dewasa ketimbang pas SMP (doeng!). Atau mungkin karena cerita cintanya lebih membekas, entah karena saking indahnya atau karena saking sakitnya,hehehe...

Beberapa waktu ini saya belajar hal baru. Ada orang-orang yang ternyata masih menunggu cinta zaman SMAnya. Ya,menunggu. Bukan berstatus sebagai kekasih,tapi hanya berstatus sebagai penunggu. Menunggu apakah orang-orang ini? Keajaiban? Entahlah. Seorang sahabat saya pernah berkata,"Jodoh memang ada di Tangan Tuhan.Dan dia akan tetap di sana selama kita tidak ada usaha untuk menjemputnya". Lalu,apakah MENUNGGU cinta zaman baheula yang untuk sebagian orang telah memasuki masa kadaluarsanya bisa disebut bagian dari USAHA?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun