Mohon tunggu...
Myella Ziemfa
Myella Ziemfa Mohon Tunggu... -

sesosok wanita remaja yang ingin menuangkan ide dan pemikirannya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pandangan Politik Anak Remaja

6 Desember 2011   09:39 Diperbarui: 4 April 2017   17:58 13950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suatu ketika ada 3 orang sahabat yang sedang duduk-duduk di sebuah pos kamling dekat rumah mereka. Mereka bertiga bernama Joni, Jojo, dan Joshy.

Mereka membicarakan tentang situasi Negara saat ini, bahkan mereka mempunyai cita-cita dan harapan kedepan untuk Negara.

Joni: “makin hari makin butek aja Negara ini”.

Joshy: “emang kamu ngerti sama keadaan sekarang ini?? Gaya kamu saja yang sok-sok an ngerti keadaan sekarang”

Joni: “emang aku ngerti kaleeeeeee”

Joshy: “ngerti darimana?? Orang kamu sekolah saja 1 minggu masuk 3 kali, itupun kalau gak males”.

Jojo : “sudahlah, kalian jangan bertengkar tentang polemic Negara ini. Kita sebagai generasi muda saat ini tidak harus mencaci ataupun memakinya. Bagaimanapun juga itu adalah Negara kita,kebanggaan kita”.

Joni: “bangga kalau tidak seperti ini keadaannya. Banyak korupsi lah, ini lah, itu lah,, haaaahhhh. Seperti ini kok dibanggakan. Bangga kalau tidak ada korupsi, kesejahteraan rakyat di tingkatkan, kemiskinan diberantas, bahkan pengangguran pun harus segera diatasi”.

Joshy: “ngerti apa kamu jon,,,jon…. Wong aku saja yang anaknya anggota DPR gak tahu menau tentang itu, apalagi kamu yang anaknya orang awam”.

Joni: “nah!!! Apalgi kamu yang anaknya anggota DPR. Pasti bapak kamu suka korupsi, iya kan??”

Joshy: “enggak lah, Ngawur kamu Jon. Jangan dikira bapakku anggota DPR yang suka korupsi uang rakyat. Bapakku kan jujur Jon orangnya”.

Joni: “biar bagaimanapun kan bapakmu itu anggota DPR Josh”

Jojo: “sudahlah!! Kalian jangan bertengkar terus. Biarpun bapaknya Joshy anggota DPR, belum tentu beliau yang korupsi uang rakyat. Coba pikirkan, berapa banyak anggota DPR di negeri ini. Bukankah masih banyak yang suka korupsi uang rakyat?”

Sejenak mereka bertiga terdiam…..

Jojo: “sekarang aku tanya pada kalian, apa yang akan kalian lakukan jika kita sudah lulus dari sekolah nanti?”

Mendengar pertanyaan yang lontarkan oleh Jojo, Joni dan Joshy mulai berfikir.

Joni: “kalau aku sudah lulus sekolah nanti, aku ingin sekali mewujudkan harapan masyarakat di negeri ini”.

Joshy: “mewujudkan apa?? Sekolah saja belum benar”

Joni: “janganlah kamu bicara seperti itu padaku. Belum tentu sekolahmu juga benar kan??”

Jojo: “sudahlah-sudah….!!! Capek aku mendengar kalian berantem terus. Berfikirlah yang positif atas ide sesama, jangan hanya bertengkar seperti ini”. “cepat saling minta maaf kalian, kalau kalian seperti ini terus-menerus, mau jadi apa??”

Joni dan Joshy akhirnya saling meminta maaf, meskipun Joni masih merasa kesal dengan ucapan yang dilontarkan oleh Joshy kepadanya.

Jojo: “baikalah, aku tanya pada kalian lagi. Apa yang ingin kalian lakukan jika kelak salah satu dari kalian nanti ada yang menjadi anggota abdi Negara?”.

Joshy: “yang pastinya aku tak ingin menjadi seprti bapak aku, menjadi abdi Negara bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, apalagi menjadi seorang anggota DPR. Yang aku inginkan adalah menjadi abdi Negara yang sekiranya aku bisa menjalankannya”.

Jojo: “apa yang kamu inginkan saat ini untuk masa depanmu itu?”.

Joshy: “aku ingin menjadi abdi Negara yang diinginkan kebanyakan masyarakat saat ini”.

Jojo: “kalau kamu Jon?”

Jono: “aku ingin menjadi seorang abdi Negara yang jujur,tanpa adanya KKN. Tak seperti saat ini, makin banyak yang menjadi abdi Negara, makin marak juga KKN yang terjadi. Lihat saja berita di televisi, setiap hari berita yang ditayangkan selalu tentang korupsi. Mana bisa maju kalau seorang abdi Negara sukanya korupsi, mana bisa maju Negara ini”.

Joshy: “benar katamu Jon. Negara tak akan bisa maju kalau banyak korupsi uang rakyat. Hanya keinginan saja, tapi tak bisa mewujudkannya”.

Joni: “harusnya jika ingin rakyatnya tak mengeluh, penuhi saja keinginan rakyat, beres kan??”

Jojo: “rakyat hanya ingin kebutuhannya tercukupi, baik itu dalam hal untuk kebutuhan jasmani ataupun kebutuhan lain. Sedangkan anggota abdi Negara hanya menjanjikan saja, tak pernah menepatinya”.

Joshy: “perbuatan seperti itu tak patut untuk di contoh sebagai pandangan kedepan kelak. Kita sebagai generasi muda harus bisa menjadi yang lebih baik dari generasi saat ini. Menjanjikan, tapi juga bisa menepatinya”.

Jojo: “makanya Jon, Josh, dan aku juga.. kita sebagai generasi muda saat ini harus benar-benar menjadi pemuda yang diinginkan oleh Negara untuk membangun Negara menjadi lebih baik. Baik dalam hal sosial, budaya, ataupun hal-hal lain yang mengenai tentang Negara kesatuan kita ini”.

Mereka bertiga mulai mengakhiri pembicaraannya.Satu-persatu dari mereka pulang kerumah masing sambil mengangan-angan yang mereka bicarakan tadi.

NB: pesan dari pembicaraan mereka adalah “sebagai generasi muda saat ini janganlah mudah terpengaruh dengan kejadian saat ini. Pikirkanlah apa yang harus kita lakukan untuk menjadi yang lebih baik untuk kedepannya nanti”.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun