Pasai, yang juga dikenal sebagai Kesultanan Samudera Pasai, adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan sekitar tahun 1267 oleh Sultan Malik Al Saleh (awalnya dikenal sebagai Meurah Silu), kerajaan ini memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara dan dalam jalur perdagangan maritim di Selat Malaka.
Kerajaan SamuderaMasa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai terjadi di bawah pemerintahan Sultan Al-Malik az-Zahir II hingga tahun 1349. Pada masa ini, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan. Selat Malaka, sebagai jalur perdagangan penting, menghubungkan pedagang dari berbagai penjuru dunia seperti India, Cina, dan Timur Tengah. Keberadaan pelabuhan yang ramai dan aktivitas perdagangan yang intens membuat Samudera Pasai terkenal di kalangan pedagang internasional.
Samudera Pasai meninggalkan warisan yang signifikan dalam bentuk penyebaran agama Islam. Berbagai masjid dan pusat pendidikan Islam dibangun di wilayah kekuasaan mereka. Selain itu, Samudera Pasai juga dikenal karena mengeluarkan koin emas (dirham) sebagai alat tukar, yang menunjukkan tingkat kemajuan ekonomi dan kepercayaan internasional terhadap nilai mata uang mereka.
Nah disini penulis akan mengangkat tragedi aksi demo mahasiswa dikantor DPRK Lhokseumawe Aceh yang terjadi dikantor DPRK Lhokseumawe Aceh pada Jum'at,23 Agustus 2024.
Aksi massa yang dimulai sejak siang hari itu memanas ketika petugas keamanan mencoba menghalangi massa yang hendak menerobos masuk ke dalam gedung dewan. Meski polisi telah menggunakan water cannon untuk membubarkan massa, para demonstran yang sudah basah kuyup tetap bertahan dan terus mencoba merangsek masuk ke dalam gedung.
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, T Sofyanus, mengatakan alasan tidak memperbolehkan mahasiswa masuk ke gedung dewan setempat lantaran bangunan itu tidak mencukupi untuk seribuan massa.
“Kita sudah menawarkan opsi yang masuk hanya perwakilan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. Tetapi mereka tidak mau,” katanya kepada awak media, Jumat, 23 Agustus 2024.
Diberitakan sebelumnya, aksi demo penolakan revisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe ricuh. Bahkan kaca mobil pendemo pecah saat aksi saling dorong dengan petugas keamanan.Dan dalam aksi ricuh tersebut memakan dari kedua belah pihak demonstran dan dari pihak kepolisian.
Lima Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksi ini, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi unjuk rasa menyampaikan lima tuntutan utama, yaitu:
1.Mengawal Putusan MK terkait Pilkada 2024.