Berhasilkah kita membersihkan iman, dari bintik-bintik kemaksiatan, kemunafikan, dan kemungkaran .......?
Hari ini Ramadhan telah berlalu .........., bulan suci, bulan yang penuh rahmat dan maghfiroh, relakah kita melepaskannya seadanya ........? Bagaimanapun, seiring dengan menggelindingnya jarum jam, terpaksa kita harus rela melepaskannya.
Hari ini hari bersuka ria. Namun ....... adakah suka ria kita sedang mensyukuri kemenangan atas setan dan kemaruk hawa nafsu ........? Ataukah karena kita kini terbebas kembali seperti semula? Tak ada lagi yang kita sungkani. Atau bahkan terstimulir oleh kemenangan yang ada pada pihak setan dan nafsu atas diri kami ........ ! Na’udzubilla Billahi Min Dzalik.
YAA .......... RABBY ........ ! Rasanya puasa kami hampa, jiwa ini miskin tak berarti apa, bahkan diri ini bergelimang noda dan dosa. Maka hanya rahmat dan maghfirahmu Yaa ....... Allah yang kami minta, kami ibarat setetes embun dalam lautan keagunganmu ........
ALLAHU AKBAR 3X WALILLAHI AL – HAMD
HADIRIN SIDANG ‘IDUL FITRI YANG DIMULYAKAN ALLAH .......
Kaum muslimin memang berhak bergembira pada hari ketika berbuka dan lebaran tiba, namun kegembiraan kita diperintahkan untuk masuk ke dalam agama Islam secara kafaah sebagaimana firman Allah :
يآايّهاالّذين آمنوا اذ خلوا فى السّلم كآ فّة. و لا تتّبعوا خطوات الشّيطان إ نّه لكم عدوّ مبين (البقرة : 208)
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian semua ke dalam Islam secara totalitas.” ( Qs. Al-Baqarah : 208 )
Lalu pertanyaannya adalah; Gembira yang islami itu yang bagaimana ? Gembira yang islami yaa gembira yang wajar-wajar saja, gembira yang penuh rasa syukur, gembira yang tidak sampai menafikan atau bahkan melecehkan adanya keperihatinan di fihak lain.
Kegembiraan kaum muslimin atas datangnya lebaran tentunya menjadi hak milik bagi ia yang telah dapat merampungkan kewajiban ibadah puasa Ramadhannya dengan penuh keikhlasan dan njungkung ibadah semata-mata karena mengharap ridlo – Nya, disamping kita telah berhasil pula nyelengi pahala, dan dosa-dosa kita yang telah lewat diampuni oleh Allah Azza Wa Jalla, sebagaimana di jamin sendiri oleh Rasulullah saw. sendiri lewat sebuah haditsnya :
من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدّم من ذنبه
Artinya : “Barang siapa telah melaksanakan puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat.