[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Kecoa Madagaskar/Kompasiana (kompas.com/shutterstock)"][/caption]
Kecoa, insekta dengan enam kaki ini sudah akrab ditelinga, namun banyak dari kita yang merasa jijik akan kehadirannya, mendengar namanya saja sudah merasa enggan, apalagi jika melihat kumpulan kecoa yang begitu banyak. Kecoa, hewan kecil yang sering ditemukan di tempat kotor dan lembab ini banyak dianggap sebagai hewan pembawa penyakit saat ada makanan yang dilintasinya. Insekta ini dianggap sebagai hama yang membahayakan kesehatan manusia. Kecoa atau biasa dipanggil coro oleh sebagian orang merupakan insekta yang dalam pengklasifikasiannya berasal dari ordo Orthoptera ini hampir ada di seluruh bagian bumi dengan memiliki enam familia, namun sayangnya insekta ini tidak ditemukan di wilayah kutub. Insekta yang dapat hidup tanpa kepala dan dapat mati dalam hitungan menit jika tubuhnya terbalik ini, memang sudah dinilai banyak orang sebagai hewan pembawa kuman penyakit yang menjijikan. Malang sungguh nasib kecoa yang telah diciptakan di bumi ini, namun sesungguhnya apa yang telah diciptakan Tuhan tidaklah ada yang sia-sia.
Kecoa sebagai Bahan Kosmetik
Seperti di lansir LA Times, Jumat (1/11), Wang Fuming menjelaskan bahwa kecoa merupakan sumber protein yang baik sekaligus terjangkau. Namun, tak sembarang kecoa cocok untuk dijadikan bahan dasar kosmetik. Hanya jenis kecoa tertentu, seperti Periplantea Americana yang berpotensi menjadi bahan menguntungkan bagi kulit. Kecoa jenis ini berwarna merah-kecoklatan dan dapat mencapai panjang 1,6 cm.
Jantung Kecoa sebagai Jantung Buatan
Di India, para ilmuwannya mengembangkan teknologi jantung buatan menggunakan jantung kecoa sebagai modelnya. Model yang mereka buat berbasis pada sistem kerja jantung kecoa, dimana mereka membuat mekanisme tekanan menjadi lebih terperinci. Meskipun salah satu bilik gagal, orang yang menggunaan jantung ini masih bisa hidup. Hal ini dikarenakan kecoa memiliki 13 bilik pemompa darah, sedangkan manusia hanya memiliki empat bilik. Jika sebuah jantung manusia tidak mampu memompa maka akan mendapatkan serangan jantung, tetapi dengan jantung yang memiliki 13 bilik ini, jantung akan tetap mampu memompa meskipun satu bilik mengalami kerusakan. Jantung buatan ini tidak menekan komponen lain (elemen pemompa) dan menggunakan tekanan yang rendah pada sel darah.
Kecoa sebagai antibiotic ampuh untuk MRSA dan E. coli tanpa efek samping
Simon Lee, peneliti pascasarjana mengidentifikasikan adanya sifat antibiotic setelah menemukan sembilan molekul berbeda dalam jaringan kecoa yang beracun bagi bakteri. Jaringan otak dan sistem syaraf kecoa terbukti mampu membunuh lebih dari 90 persen bakteri MRSA dan E. coli, tanpa merusak atau mematikan sel manusia. Sebagai mana diketahui, Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, yang kadang resisten pada antibiotik yang umum digunakan untuk mengobatinya. Jika tanpa penanganan yang tepat MRSA dapat berakibat fatal.
Kecoa sebagai Makanan yang Memiliki Protein Tinggi
Dibeberapa daerah kecoa dijadikan sebagai menu makanan, biasanya dalam pembuatannya, keenam kaki kecoa, sayapnya dan bagian kepalanya dibuang, selanjutnya dipotong memanjang pada bagian perut. Kemudian dicampur dengan bawang putih dan garam secukupnya. Dan terakhir panggang hingga matang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H