Sesaat yang lalu demam Irfan Bachdim dan Christian Gonzales begitu nyata di kehidupan sehari-hari. Program naturalisasi pemain bola yang dilakukan oleh Indonesia dengan heboh terhadap kedua pemain tersebut nampaknya berbuntut panjang. Karena Malaysia me`naturalisasi paksa` saya seperti terlihat di gambar diatas. Beneran nih?? Oh syukur tidak. Ternyata itu hanya kesalahan panitia workshop fetoscopy KK Women`s and Children Hospital Singapore dalam menuliskan kewarganegaraan saya dengan Malaysia. Saya sampai saat ini masih cinta Indonesia, dan masih memegang paspor Indonesia. Saya tidak merasa sia-sia mengikuti workshop fetoscopy walaupun saat ini tindakan fetoscopy ini belum bisa dilakukan di Pekanbaru. Karena ilmu pengetahuan dan ketrampilan merupakan hal yang bermanfaat dan siapa tahu suatu saat tindakan fetoscopy ini bisa dikerjakan di Pekanbaru seperti halnya hysteroscopy yang sudah mulai saya kerjakan di Pekanbaru. Apa sih sebenarnya fetoscopy?? Fetoscopy adalah prosedur menggunakan alat endoskopi seperti halnya laparoscopy dan hysteroscopy, namun tindakan fetoscopy ini dilakukan pada wanita hamil dengan tujuan untuk mengevaluasi secara langsung kondisi janin, air ketuban, placenta dan sekaligus bisa melakukan tindakan tertentu seperti biopsi atau laser oklusi seperti pada twin-twin tranfusion sindrome. Workshop ini langsung dibawah arahan pakar fetoscopy yaitu Prof. Yves Ville dari Prancis. [youtube=http://www.youtube.com/watch?v=bHGnAVtoJAE&fs=1&hl=en_US] Cuplikan video diatas adalah contoh bagaimana tindakan fetoscopy tersebut dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H