Keluar darah dari kemaluan bisa merupakan hal yang lumrah seperti saat pecah perawan atau haid. Namun perdarahan dari jalan lahir bisa merupakan suatu kondisi yang fatal dan mengancam nyawa. Bagaimana hubungannya darah dari kemaluan dengan tanggal 1 Suro??
Tahun baru Islam alias 1 Suro....Ada satu kejadian yang hingga kini saya selalu teringat kejadian yang saya anggap sebagai berkah di 1 Suro.
Saat itu kira-kira 7 tahun yang lalu saat saya berdinas di salah satu rumah sakit umum daerah di Jawa tengah. Sebagai gambaran rumah sakit itu cukup bagus secara fisik, tapi ada keterbatasan bila dilakukan operasi cito butuh waktu paling cepat 1 jam karena harus mengumpulkan tim operasi dan dijemput satu-persatu mulai dari asisten operasi, penata anestesi dll. Untuk PMI persediaan darah juga sangat sulit didapatkan.
Waktu itu, tengah malam tepat pada 1 Suro, saya mendapat konsul pasien di UGD. Pasien terserbut dalam kondisi perdarahan yang sangat hebat, hingga keadaan syok hipovolemik dengan Hb kurang dari 2 gr/dl. Kondisi tersebut artinya sudah terjadi kehilangan darah lebih dari 80%. Saya langsung kerjakan tindakan penggantian cairan dengan cairan infus, dan rencana untuk operasi penghentian perdarahan yang disebabkan hamil di luar rahim sesegera mungkin dengan kemungkinan terjelek pasien tidak sempat dilakukan operasi atau bahkan meninggal di meja operasi. Saya menjelaskan hal-hal tersebut ke suami dan keluarga pasien, juga masalah keterbatasan yang ada. Kita semua benar-benar sudah pasrah.
Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, pada saat bersamaan tim operasi sudah stand by untuk persiapan operasi dari sejawat dokter bedah, dan ada kebetulan yang lain. Ternyata pasien lain tersebut mempunyai persediaan darah di PMI dan kebetulan pola golongan darahnya juga sama!
Segera kita dahulukan pasien saya tersebut karena kondisinya lebih kritis dan nyawanya di ujung tanduk (tanpa mendahului kehendak Tuhan tentunya). Darah pun bisa langsung diberikan tanpa menunggu cross match karena memang kita berkejaran dengan waktu. Saat operasi, saya berdoa, Ya Tuhan semoga ada keajaiban dan semoga masih ada kesempatan untuk sang pasien pulih seperti sedia kala.
Syukur kita panjatkan, sang pasien mendapat berkah dan keajaiban di 1 Suro dan diberikan `kesempatan hidup kedua`. Semoga dengan berkah dan keajaiban ini, kita menjadi manusia yang lebih baik dan tentunya sang pasien bisa menggunakan kesempatan hidup kedua dengan kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H