Mohon tunggu...
Nurintaniah
Nurintaniah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya pendidik di taman kanak-kanak yang mencoba belajar menulis dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Anak: Mimpi Buruk Hana

4 Desember 2024   13:25 Diperbarui: 4 Desember 2024   13:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva.com/Mya Nurintaniah

Siang hari di jalanan pinggiran kota terlihat seorang anak sedang berlari, disusul oleh seorang ibu yang membawa tas kecil ditangannya.
"Nak ... sini, Nak. Tunggu ibu"
"Ayo sini, itu di sana mama menunggu kita" teriak Ibu pembawa tas
"Sana ... sana ... "
"Pergi ! Aku nggak mau ikut" teriak Hana.
Hana berlari sambil berteriak-teriak ketakutan.
Ibu itu mencoba menangkapnya. Tapi Hana mampu berkelit dan berlari terus.
"Mama ... mama ..."
"Tolong ... tolong ..." teriak Hana.
Hana menangis sambil terus berlari.
Tiba di persimpangan jalan Hana kebingungan, pilih kanan atau kiri. Ia tak tahu harus ke arah mana. Takut tersesat dan tidak bisa kembali pulang.
Hana mencoba untuk bersembunyi dibalik pohon besar sambil duduk bertekuk lutut.
Dugdug ... dugdug ...jantungnya berdebar kencang.
Hiks ... hiks ... air mata pun berjatuhan, Hana menyeka pipinya.
Lututnya bergetar ketakutan. Sesekali Hana mengintip dari balik pohon melihat sekeliling. Terlihat Ibu tersebut berbelok ke arah kanan.
"Aman..."bisik Hana sambil jongkok bersembunyi di balik pohon.
Tak berapa lama, Ibu itu pun kembali lari dan berbelok ke arah kiri.
Hana masih bersembunyi di balik pohon.
Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundak Hana dan langsung meraih tangan Hana.
"Aaa... " Hana menjerit sekerasnya.
Tiba-tiba Hana terbangun dari tidurnya.
Keringat dingin mengucur disekujur badannya
Ia terisak-isak menangis sendiri di kamar.
Terbukalah pintu kamar, dilihat mamanya datang.
"Kenapa Hana? Kamu bermimpi?" tanya mama sambil mendekat dan mengusap pipi Hana yang basah.
"Iya, aku takut ma..." bisik Hana.
"Aku mimpi dikejar-kejar, tapi aku nggak kenal orang itu. Ia mau menangkapku" kata Hana kemudian.
Mama memeluk dan mengusap kepala Hana dengan lembut.
"Alhamdulillah cuma mimpi, Hana" mama berkata menenangkan.
Mama teringat kemarin siang, Hana pergi bermain tanpa ijinnya.
Mama mengatakan jika ada yang mengajak atau merayu Hana untuk ikut dengan orang yang nggak dikenal, nggak boleh ikut. Pergi dengan siapapun harus minta izin terlebih dahulu ke mama atau ayah.
Setelah agak tenang mama bertanya pada Hana
"Tadi sebelum tidur berdoa dulu nggak?"
" Eu... nggak ma, aku lupa. Aku langsung tidur" jawab Hana.
"Lain kali klo mau tidur berdoa dulu, agar kita selalu dijaga oleh Allah" nasihat mama.
"Jadi saat kita tidur, Allah selalu melindungi dan menjaga kita. Dan kita dijauhkan dari mimpi buruk" kata mama kemudian.
"Ayo sekarang kita tidur lagi, ini masih malam"  kata mama sambil merapikan selimut.
"Aku mau minum dulu" ucap Hana memelas.
"Ya udah mama ambilkan, udah itu tidur lagi ya" mama menjawab sambil pergi meninggalkan kamar.
Tak lama kemudian mama datang membawa segelas air minum ditangannya. "Berdoa dulu, setiap kegiatan apapun awali dengan basmalah dan akhiri dengan hamdalah" ucap mama.
Setelah minum, Hana kembali merebahkan badannya. Ditariknya selimut untuk ia pakai.
"Jangan lupa berdoa, agar Allah selalu melindungi kita. " ucap mama mengingatkan.
"Mama, Hana janji nggak akan  main jauh-jauh lagi. Hana akan minta ijin dulu pada mama" ucap Hana berjanji.
Mamanya pun tersenyum.
"Ya Allah, aku nggak mau mimpi buruk lagi, jaga kami semua" ucap Hana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun