Mohon tunggu...
MYADI RHALEO
MYADI RHALEO Mohon Tunggu... -

orang yang ingin belajar terus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berkarat dalam Sesal

21 Juli 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:42 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seputih kasih, semerah cinta bergelut dalam hati
Bersauh nafas asmara memburu kala saling mendaki
Api tercipta diantara keinginan
Saling membakar ~ membubung
Mengepul menohok awanpun tenggelam.

Aku terbuai dalam ikatan janji-janji.
Ku yakin kau ada seperti matahari
Namun hanya embun yang terbias sinar
Berkilau bak manic lalu sirna menguap
terkungkung dalam genggaman dustamu
pada batas kelabilan tergelincir lembah bercadas
Setiap helaan nafas bertutur dengan alam
Biarkan waktu bercengkrama dengan janji
Hunuskan dusta dalam lingkaran hati
Sampai kau terjaga oleh sembab darah
Sadarlah sebelum luka makin menganga
Bilah pisau hati mengiris uluhati
meradang karena rajamnya

Lepaskan dahaga diatas putik beracun
berkarat di atas kembang tembaga
Hanya satu pelipur dalam sesal
Putih kasih pernah kau sematkan dalam kenangan
tergores dalam hati jadi memory indah
Terkulai dalam dekapan karma.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun