menjadi imajinasi sajalah diumpamakan
kala jiwa kemudian mentertawakan cerita hati
lalu bertepuk girang...
dengan pongah dan sinisnya
lantas...
masam air mukanya...
melenguh getir
buang muka saja pikirnya...
----
apalagi maunya ..
begitu rupanya isi tempurung bang nalar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!