Mohon tunggu...
Mimi
Mimi Mohon Tunggu... Buruh - Nothing

M.I.L.S.B

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Agustus Menunggu Gilir

24 Agustus 2020   22:11 Diperbarui: 24 Agustus 2020   22:27 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore itu, di bulan musim bunga Tabebuya bermekaran menunjukkan kecantikannya

Suasana kan begitu terasa makin tersentuh dan seru kala bunganya kemudian jatuh berguguran

Bagai perayaan pesta penyatuan dua insan yang jatuh hati lalu mengikat diri dalam ikrar sakral

Mengapakah semua orang dapat bergembira jika itu yang dilihat mata adalah sesuatu yang jatuh?

Menyakitkan!. Tidakkah itu menyakitkan untuk sesuatu yang jatuh

Dimana diantara plot cerita yang bisa aku menyusup masuk diantara bulan bulan tahun

Agustus pastilah menunggu gilirnya, ia adalah bulan kedelapan bersisa empat langkah lagi

Menuju tahun menggenapi kisah dan itu kan terus berulang lagi, lagi, dan lagi

Sampai di agustus pada tahun ini pun aku masih saja menyimpan keresahan, ingin ku gubah

Semesta bergerak dalam lintasannya, aku bergerak dalam pengaruh bius

Sadarkah, jika puncak tertinggi dari sesuatu yang jatuh adalah melepaskan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun